tirto.id -
Direktur Utama Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan, b
us gratis yang telah beroperasi sejak 22 Desember 2017 itu mulai disetop pada Senin (29/1/2018), karena jalan Jati Baru Raya yang dilalui bus ini diblokade para sopir angkot.“Pengoperasian kembali bus Tanah Abang Explorer menunggu situasi kondusif,” ujarnya melalui keterangan pers yang diterima Tirto, Selasa (30/1/2018).
Apalagi pada periode 22 Desember 2017 hingga 28 Januari 2018 lalu, penumpang Tanah Abang Explorer tercatat mencapai 460.408. “Bus akan kembali melayani publik setelah situasi kondusif,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan bakal mencari solusi terbaik bagi para sopir yang berdemo di Jati Baru Raya. Sayangnya, ia belum menjelaskan apa solusi yang akan diambil untuk memenuhi tuntutan para sopir yang meminta dibukanya akses Jalan Jati Baru Raya seperti semula.
Ia juga meminta agar penataan jangka pendek Tanah Abang itu tidak dipolitisasi dan menunggu hasil kajian dan evaluasi komprehensif dari Pemprov selesai.
"Intinya kita akan bicarakan baik baik dan saya juga berharap semua pihak lihatlah ini sebagai sebuah cara untuk menyelesaikan problem di tempat itu, jadi harapannya jangan dipolitisasi. Karena ini insyaallah untuk kebaikan semuanya," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2018).
Aksi mogok di stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, oleh sejumlah supir angkutan kota (angkot) berdampak pada operasional bus Tanah Abang Explorer. Untuk itu, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menghentikan sementara pelayanan bus gratis yang berkeliling di Tanah Abang.
Direktur Utama Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan Transjakarta menghentikan operasional bus Tanah Abang Explorer pada 30 Januari 2018. Bus gratis yang telah beroperasi sejak 22 Desember 2017 lalu mulai setop pada Senin, 29 Januari 2018 karena sejumlah supir angkutan kota melakukan aksi mogok di stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.
“Pengoperasian kembali bus Tanah Abang Explorer menunggu situasi kondusif,” ujarnya di Jakarta, Senin (29/1).
Penulis: Hendra Friana
Editor: Maya Saputri