tirto.id -
Aksi dilakukan tepat di ruas jalan Jati Baru yang menjadi akses khusus bagi Bus Transjakarta Tanah Abang Explorer yang mengambil penumpang dari depan Stasiun. Kepala Humas Transjakarta Wibowo mengatakan, akibat aksi tersebut, operasional sepuluh bus Tanah Abang Explorer terhenti sementara.
"Stop operasi dari pukul 08.45 WIB karena ada penutupan dari sopir angkot," ungkapnya melalui pesan singkat, Senin (29/1/2018).
Mengetahui adanya aksi tersebut, Kepala Satpol-PP DKI Jakarta Yani Wahyu langsung menuju ke lokasi bersama puluhan anggotanya.
Saat dihubungi Tirto, ia mengatakan bahwa aksi masih berlangsung dan tuntutan yang dilontarkan masih sama seperti aksi di Balai Kota pekan lalu yakni membuka akses bagi angkot di jalan Jati Baru Raya.
Mereka yang terlibat aksi antara sopir angkot M08, M10, YP03, M08, M11, dan M9A yang biasa mengambil penumpang di sekitar jalan tersebut.
"Ini saya sama pasukan lagi ngawal. Pokoknya harus beres. Jangan sampai ganggu masyarakat yang aktivitas di sini," ujarnya.
Dikonfirmasi Tirto, Gorlin Simbolon, perwakilan angkot M-08 membenarkan adanya aksi tersebut. , Hal itu lantaran aspirasi mereka pada aksi pekan lalu, tak didengar oleh Pemprov DKI Jakarta.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta, selaku SKPD yang menemui para sopir angkot, justru malah menawarkan solusi lain dan tak sesuai dengan aspirasi yang mereka bawa, yakni pemberlakuan sistem ganjil-genap untuk trayek angkot Tanah Abang.
"Pokoknya kami enggak setuju. Makanya kami aksi lagi supaya didengar. Karena selama ini Dishub malah mendorong kami untuk tanda tangan supaya mau ganjil-genap. Padahal tuntutan kami bukan itu," ujar dia.
Aksi di Jalan Jati baru Raya oleh para sopir angkot merupakan yang kedua kalinya sejak Pemprov DKI menutup dua ruas Jalan sepanjang 400 tersebut.
Selama penutupan, sisi Jalan Jatibaru, tepat di depan pintu keluar stasiun dijadikan jalur shuttle bus TransJakarta gratis bagi pengguna kereta api yang ingin menuju Blok A Tanah Abang. Para sopir angkot tersebut merasa penutupan jalan itu tak adil karena penumpang terbanyak mereka justru berasal dari jalan Jati Baru Raya tepat depan stasiun Tanah Abang lama.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Maya Saputri