tirto.id - Pemprov DKI Jakarta bersama PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) berencana akan menyusun standar operasional (SOP) untuk tindakan dalam kondisi listrik mati dan menghadapi kondisi kedaruratan.
Hal tersebut merespons pemadaman listrik yang masif dilakukan Minggu (4/8/2019) lalu.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, rencananya, dalam SOP tersebut memuat pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang direncanakan akan direalisasikan di Jakarta.
"Sesegera mungkin. Kita ingin agar lebih banyak lagi generator listrik di Jakarta, pembangkit listrik yang ada di mana-mana. Dan surya adalah salah satu sumber yang paling memungkinkan di kota seperti Jakarta," ucap Anies di Balai Kota Pemprov DKI Jakarta, Rabu (7/8/2019).
Menurut Anies, sebenarnya rencana ini juga jadi bahan pembicaraan saat Menteri ESDM Ignasius Jonan mengunjungi Balai Kota Jumat pekan lalu.
Mulanya, kata dia, perencanaan ini diterjemahkan dalam bentuk kerangka kerja. Kemudian dari situ, baru diumumkan untuk didiskusikan bersama.
General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya), Ikhsan Asaad mengatakan, kurang lebih saat ini ada 400 pelanggan di Jakarta ini yang menggunakan Solar Rooftop. Mereka, kata Ikhsan, bisa mengoperasikan listrik saat pemadaman massal Minggu (4/8/2019) lalu.
Dari situ, Ikhsan berharap rumah-rumah atau gedung-gedung yang menggunakan Solar Rooftop itu juga bisa menjual listriknya ke PLN.
"Misalkan di gedung ini ada solar rooftop. Pada saat hari libur, tentunya konsumsi listrik di sini akan turun. Nah, ini [kelebihannya] bisa disalurkan ke PLN. Sehingga kalaupun terjadi misalkan worse case seperti kemarin itu, gedung ini tidak sampai padam total," jelas dia.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Zakki Amali