tirto.id - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan kepada seluruh kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk tidak membuat dan terlalu berlebihan mengarang pencapaian untuk Pemilu 2024 mendatang. Pasalnya, kata dia, siapapun yang berlaga di pemilu akan bisa dilihat rekam jejaknya.
Hal tersebut Anies sampaikan saat penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKS di Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Minggu (26/2/2023) pagi.
Sebelumnya, Anies menyebut kembali sumbangan penting tujuh Presiden Indonesia yang pernah menjabat—termasuk peran Joko Widodo membangun percepatan infrastruktur. Peran penting tujuh presiden sebelumnya diucapkan oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu pada Sabtu (25/2/2023) malam.
Di depan ribuan kader PKS, Anies menyebut bahwa bila ingin melihat apa yang akan dilakukan seseorang di masa mendatang, harus melihat rekam jejak di belakangnya. Ia juga mengajak seluruh kader PKS untuk mendukung jalan perjuangan yang sedang dirinya tempuh.
“Jalan perjuangan ini dalam kerja ke depan kita tidak perlu membuat hoaks. Kita tidak perlu memaki-maki mereka yang menyerang. Kita tidak perlu mengarang-ngarang dan kita juga tidak perlu berlebih-lebihkan pencapaian,” katanya.
“Kenapa karena kita percaya diri dengan rekam jejak, kita percaya diri dengan rekam karya, kita percaya diri dengan rekan gagasan yang ada selama ini,” tambahnya.
Ia meminta seluruh kader PKS untuk menyebarkan dan menyampaikan gagasannya dengan santun serta merangkul banyak orang.
“Orang yang percaya diri dengan apa yang dimiliki tak akan terprovokasi dan tak akan goyang dengan serangan dan usaha merendahkan pihak lain. Itulah kita. Bisa? Sanggup?” katanya.
“Mari kita melangkah ke perjuangan berikutnya. Bila lima tahun kemarin kita mengerjakan Jakarta maju bersama, maka Insyaallah di hari-hari ke depan, di tahun-tahun ke depan, kita akan memajukan Indonesia maju bersama, maju negaranya, bahagia rakyatnya,” tambahnya.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Restu Diantina Putri