Menuju konten utama

Anies Baswedan Ibaratkan Pilgub Jakarta Seperti Perang Badar

Anies mengibaratkan Pilkada seperti Perang Badar. Kemenangan akan diraih bila berpihak pada kaum duafa, kata Anies mengutip perkataan Rasulullah.

Anies Baswedan Ibaratkan Pilgub Jakarta Seperti Perang Badar
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (ketiga kanan) dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kedua kanan), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (ketiga kiri), Presiden PKS Sohibul Iman (kanan), Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama (kiri) dan Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid (kedua kiri) menghadiri acara Dialog Kebangsaan di Jakarta, Senin (3/4) malam. ANTARA FOTO/Dedy Wijaya.

tirto.id - Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan mengibaratkan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua pada 19 April besok seperti Perang Badar. Hal ini disampaikan Anies dalam pidatonya di hadapan sejumlah tokoh partai pengusung di Rumah Makan Batik Kuring, Jalan Widya Chandra V, SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2017) malam.

“Pertemuan kita malam hari ini, menuju Perang Badar besok ini. Pada saat itu Rasulullah SAW mengatakan pertolongan Allah akan datang. Pertolongan Allah akan datang dan mengantarkan kita pada kemenangan bila niat berperang ini untuk membela kaum dhuafa, untuk membela kaum tertindas, untuk membela mereka yang tersingkirkan,” ujar Anies seperti disiarkan langsung melalui Facebook di akun Prabowo Subianto.

Perang Badar merupakan perang pertama antara umat Islam melawan pasukan Quraisy pada tanggal 17 Ramadan tahun 2 Hijriah. Saat itu 300-an pasukan kaum Muslim bertempur melawan seribuan pasukan Quraisy dari Mekkah. Setelah pertempuran habis-habisan, pasukan Muslim akhirnya bisa memenangkan pertempuran.

Anies mengibaratkan Pilkada seperti Perang Badar karena selama kampanye ia kerap bertemu dengan para warga miskin yang selama ini merasa terpinggirkan. Ia mencontohkan ketika berkampanye pernah suatu kali bertemu seorang ibu yang menangis mendengar pidato Anies. Ibu itu, kata Anies, memberikan selendangnya sembari menyampaikan supaya “menggendong” anak-anak mereka yang putus sekolah.

“Ini merupakan representasi dari jutaan rakyat Jakarta,” kata Anies.

Selain itu Anies juga menilai ada batas-batas yang dilanggar dalam penyelenggaraan Pilkada DKI Jakarta. Ia mencontohkan pembagian sembako, yang biasanya dilakukan dengan senyap, saat ini dilakukan secara terang benderang.

“Ambang batas hari ini sedang dilanggar,” ujar Anies di hadapan para tokoh yang hadir.

Hadir dalam pertemuan tertutup itu tokoh nasional Amien Rais, Ketua umum partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Presiden PKS Sohibul Iman dan sejumlah tokoh lain.

Pada pemilu Presiden 2014 Anies merupakan juru bicara pasangan Jokowi-JK. Saat itu Anies membantah pernyataan Amien Rais yang menganalogikan Pilpres seperti Perang Badar.

"Jangan sampai muncul terminologi mengibaratkan pemilu sebagai sebuah perang. Perang sifatnya saling menghabisi. Baiknya adalah lawan dalam pemilu harus dianggap sebagai teman membangun bangsa," kata Anies dalam keterangan pers kepada Kompas.com, Rabu (4/6/2014).

Baca juga artikel terkait PILGUB DKI JAKARTA 2017 atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Politik
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH