Menuju konten utama

Anies Akui akan Lanjutkan Normalisasi Sungai di Jakarta

Program normalisasi sungai yang telah diterapkan petahana Ahok-Djarot akan dilanjutkan Anies Baswedan. Namun, ia mengungkapkan, normalisasi sungai oleh petahana dan dirinya akan memiliki pendekatan yang berbeda.

Anies Akui akan Lanjutkan Normalisasi Sungai di Jakarta
Suasana di sekitar bantaran Sungai Ciliwung kawasan Manggarai, Jakarta, Jumat (17/2). Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebutkan bahwa pengerjaan proyek normalisasi berpotensi mendongkrak harga lahan di kawasan bantaran yang kerap terendam banjir menjadi lebih baik. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar.

tirto.id - Anies Baswedan, calon gubernur DKI Jakarta, menyatakan akan tetap melanjutkan program normalisasi sungai yang telah dilakukan oleh petahana.

"Pada prinsipnya program yang dirasa baik dan ada manfaatnya untuk rakyat, kami akan lanjutkan. Pada prinsipnya itu. Kami tidak bicara satu per satu program," kata Anies Baswedan di Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (9/3/2017).

Kendati begitu, menurut Anies, baik normalisasi yang dilakukan oleh petahana mapun dirinya akan memiliki pendekatan yang berbeda. "Pendekatannya beda. Kami kan pada penataan lingkungannya," kata Anies.

Ia menambahkan, dalam proses penataan lingkungan dirinya akan melakukan komunikasi dengan masyarakat yang bersangkutan dan beberapa pihak lainnya sebagai fasilitator. Karena itu, menurutnya, komunikasi dua pihak antara pemerintah dan masyarakat saja tidak akan efektif.

"Yang sering dilakukan adalah komunikasi antara pemerintah dan warga, dan itu sulit. Kalau itu sulit," kata Anies.

Untuk itu, Anies menjelaskan ada empat pihak yang akan terlibat dalam setiap proses normalisasi, yakni pemerintah, warga, fasilitator, dan pakar.

"Oleh karena itu ada empat pihak. Ini supaya cepat ya. Satu adalah pemerintah, kedua warga. Tapi jangan lupakan dua komponen lain. Satu adalah fasilitator. Bukan pemerintah fasilitatornya, pihak ketiga. Lalu yang keempat, adalah eksper. Para pakar yang bisa memberikan contoh-contoh situasi yang hampir sama di berbagai belahan dunia. Karena tidak ada problem yang baru di muka bumi ini, apalagi kalau soal pemukiman. Banyak sekali contohnya," Anies menjelaskan.

Dirinya yakin, dengan adanya empat pihak dalam proses komunikasi akan menghindarkan jalan buntu antara pemerintah dan warga. Karena, dengan adanya pakar, menurutnya akan berpeluang untuk adanya jalan tengah.

"Jadi empat pihak itu, dengan pola seperti itu, insyaallah pertemuannya akan menghasilkan kesepakatan. Kedua pertemuannya akan jauh lebih efisien dan efektif. Karena muncul solusi-solusi yang enggak terpikirkan oleh kita sekarang. Nah itu yang nanti akan kami lakukan, dan insyaallah cepat," kata Anies.

Soal fasilitator, Anies mengaskan bahwa mereka adalah individu-individu resmi dan tidak ada hubungannya dengan proyek. "Jangan dipikir seperti proyek-proyek gitu ya," tegas Anies.

Pernyataan Anies merupakan tanggapan dari pernyataan Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Soemarsono yang ingin normalisasi di Jakarta tetap dilanjutkan oleh siapapun gubernur yang terpilih.

"Ya siapapun kepala daerahnya kalau gak ya gak ada solusinya? Makanya normalisasi sungai dalam menaggulangi banjir harus lanjut kalau mau solusi lebih baik untuk Jakarta karena sudah 40 persen hasilnya sudah terasa apalagi sampai 100 persen," kata Soemarsono di Balaikota, Rabu (8/3/2017).

Baca juga artikel terkait ANIES-SANDIAGA atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yuliana Ratnasari