tirto.id - Calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan menjanjikan adanya perubahan besar dalam seleksi penerimaan siswa baru jika terpilih dalam Pilpres 2024. Dalam penerimaan siswa baru, baik negeri atau swasta, akan melalui satu sistem yang sama.
“Sekolah negeri dan swasta ada dalam satu sistem yang sama. Karena apa? Karena sekolah ini milik negara Indonesia, bahkan sebelum ada Indonesia. Kenapa ada diskriminatif?,” ucap Anies dalam dialog terbuka Muhammadiyah di Solo, Jawa Tengah, Rabu (22/11/2023).
Ia memandang, sistem penerimaan siswa baru saat ini bagaikan piramida. Dijelaskan Anies, seleksi di tingkat SD semakin sulit meloloskan anak murid, sedangkan penerimaan tingkat seperti SMA justru lebih mudah.
“Ini akan membuat pemerataan pendidikan si Indonesia tidak terjadi,” ujar Anies.
Lebih lanjut Anies menegaskan, dirinya bersama Muhaimin Iskandar alias Cak Imin akan melakukan pemerataan berkeadilan dalam semua sistem pemerintahan, salah satunya pendidikan. Sebab, baginya semua yang mendapat keadilan akan berjalan lebih baik lagi dengan sendirinya.
“Semua harus disetarakan sistemnya, fasilitasnya. Nanti sekolah umum dan madrasah lagi ada bedanya? Sudah cukup di sini,” ungkap Anies.
Menurut Anies, peran negara tidak menjadi satu-satunya yang memengaruhi kualitas sistem di Indonesia. Baginya, saat ini peranan lembaga non-negara sangat memiliki andil besar.
Dicontohkan Anies, dalam bidang pendidikan saja seperti Muhammadiyah memiliki kontribusi yang cukup besar. Dibeberkannya, Muhammadiyah memiliki 5.245 sekolah, 172 perguruan tinggi, dan 440 pesantren.
“Kalau negara hanya membayangkan kemajuan dari peran negara, salah! Kemajuan adalah peran negara bersama unsur-unsur civil society. Jadi, beri kesempatan yang sama,” tutur Anies.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Anggun P Situmorang