Menuju konten utama

Ancaman Trump Menutup Perbatasan AS Dinilai Akan Rugikan Ekonomi

Trump mengancam akan menutup perbatasan karena gelombang imigran Amerika Tengah yang mencari suaka.

Ancaman Trump Menutup Perbatasan AS Dinilai Akan Rugikan Ekonomi
Presiden Donald Trump melambaikan tangan ketika naik pesawat untuk perjalanan ke Vietnam untuk bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Senin, 25 Februari 2019, di Pangkalan Angkatan Udara Andrews, Md. Evan Vucci / AP

tirto.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan menutup perbatasan AS bagian selatan. Jika perbatasan ditutup, dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi ekonomi AS.

Dampak itu tidak hanya dalam hal pengiriman barang, tapi akan berdampak juga bagi para siswa, keluarga, dan pekerja yang berkegiatan di perbatasan.

Politikus, pengusaha, dan ekonom memperingatkan langkah menutup perbatasan itu akan menghambat pengiriman buah dan sayuran, serta barang-barang seperti televisi, peralatan medis, dan produk lainnya yang masuk lewat perbatasan.

Hal itu juga dapat memotong jumlah orang yang pulang pergi kerja melalui perbatasan, sehingga dapat memicu berkurangnya orang luar yang biasa belanja di AS.

“Mari kita berharap ancamannya hanyalah lelucon April Mop yang buruk,” kata ekonom Dan Griswold, di Mercatus Center, Univertsitas George Marson di Virginia, seperti dikutip Associated Press News (AP News).

Dia mengatakan ancaman Trump akan menjadi “pergerakan bodoh,” sebab sekitar 15 ribu truk dan barang senilai 1,5 miliar dolar AS melintasi perbatasan tersebut setiap harinya.

“Jika perdagangan terganggu, produsen di AS akan melumpuhkan rantai pasokan barang mereka dan masyarakat AS akan merasakan harga-harga melonjak, baik harga makanan atau pun transportasi. Eksportir juga akan terputus dari pasar terbesar ketiga mereka,” tambah Griswold.

Trump mengancam akan menutup perbatasan dan membahasnya di akun Twitter pada pekan ini karena gelombang imigran Amerika Tengah yang mencari suaka. Pejabat Administrasi Trump mengatakan arus manusia ini membuat sistem imigrasi pada titik terendah.

Para pemimpin komunitas perbatasan yag membentang dari San Diego ke kota-kota di seluruh Texas memperingatkan kekacauaan akan terjadi di kedua sisi perbatasan jika pelabuhan ditutup. Mereka sependapat dengan para pakar ekonomi AS, yang mengatakan langkah tersebut akan menimbulkan “kerusakan ekonomi yang parah.”

Di Imperial Valley California, di seberang Mexicali, Meksiko, para petani mengandalkan pekerja yang datang setiap hari dari Meksiko, untuk memanen sayuran musim dingin mereka. Tempat parkir pusat perbelanjaan di wilayah tersebut juga dipenuhi mobil-mobil plat Meksiko.

Lebih dari 60 persen produk musim dingin Meksiko yang dikonsumsi warga AS dikirim ke Nogales, Arizona. Produk musim dingin sangat dibutuhkan sekarang, seperti semangka, anggur, dan lemon yang ditanam di Meksiko, ujar Lance Jungmeyer, Presiden Asosiasi Produk Amerika.

Dia mengatakan ada sekitar 11 ribu hingga 12 ribu truk melintasi perbatasan Nagoles setiap harinya, yang membawa sekitar 50 juta pound hasil bumi sperti terong, tomat, paprika, selada, mentimun, dan buah beri.

Ditutupnya perbatasan akan menyebabkan PHK massal dan kurangnya stok barang yang akan menyebabkan kenaikan harga baik di toko kelontong atau di restoran yang ada di AS.

“Jika ini terjadi–dan saya tentu berharap itu tidak-, saya tidak akan pergi ke toko kelontong empat atau lima hari kemudian dan melihat seperti apa bentuknya,” ucap Jungmeyer.

Pejabat Administrasi Trump mengatakan pada Senin (2/4/2019), sebanyak 2.000 inspektur AS menyaring kargo dan kendaraan yang masuk ke pelabuhan di sepanjang perbatasan Meksiko. Mereka diduga ditugaskan untuk membantu menangani lonjakan migran.

Pemeriksaan itu juga menghambat laju truk dan mobil-mobil orang yang hendak melewati perbatasan. Seorang warga AS, Sergio Amaya (24) mengatakan biasanya diperlukan waktu satu jam untuk menyeberang jembatan yang biasanya hanya memerlukan waktu 2 menit.

Alih-alih memastikan arus yang melintasi pelabuhan lancar, para inspektur ini ditugasi untuk bekerja memproses para imigran, mengambil berkas-berkas mereka dan mengangkutnya ke penampungan.

Baca juga artikel terkait IMIGRAN atau tulisan lainnya dari Irsandy Dwi

tirto.id - Politik
Penulis: Irsandy Dwi
Editor: Dipna Videlia Putsanra