Menuju konten utama

Amankah Berhubungan Seksual Setelah Terkena Serangan Jantung?

Pasien setelah serangan jantung atau penyakit jantung koroner bukan berarti pasien cacat.

Amankah Berhubungan Seksual Setelah Terkena Serangan Jantung?
Ilustrasi bercinta. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Tidak sedikit orang yang khawatir untuk melakukan hubungan seksual usai terkena serangan jantung.

Akan tetapi, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Ignatius Yansen NG mengatakan para pasien tidak perlu risau dan dapat melakukan kembali aktivitas sehari-hari termasuk berhubungan intim dengan beberapa syarat.

“Pasien setelah serangan jantung atau penyakit jantung koroner bukan berarti pasien cacat. Ada proses namanya pemulihan, dia bisa hidup normal, kembali beraktivitas, berhubungan seksual dengan pasangan. Tetapi harus mengukur kapan,” ujar Ignatius Yansen NG, yang juga berprofesi sebagai konsultan kardiologi intervensi dan konsultas elektrofisiologi Eka Hospital Bekasi.

Pasien harus melalui masa pemulihan terlebih dahulu, dan tidak serta merta kembali kerutinitas kegiatan sehari-hari yang biasa dilakukan.

Tahap inilah yang dapat membantu menentukan kapan pasien bisa kembali beraktivitas normal.

“Kalau kapasitas fungsional sudah baik, aktivitas seksual biasa tidak ada hambatan,” kata Yansen.

Mengutip Mayo Clinic, serangan jantung terjadi ketika aliran darah yang membawa oksigen dari jantung tersumbat.

Tersumbatnya aliran darah tersebut pada umumnya diakibatkan oleh lemak, kolesterol, dan substansi lainnya yang berbentuk plak di pembuluh darah arteri koroner.

Gejala yang dialami oleh penderita pun bermacam-macam. Akan tetapi, gejala yang umum adalah rasa nyeri atau rasa tidak nyaman di sekitar dada, sakit kepala, muncul keringat dingin mual, atau muntah. Serangan jantung pun bisa saja terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya gejala.

Bagaimana pengaruh berhubungan seksual pada orang usai terkena serangan jantung?

Pria dan wanita memiliki respons detak jantung dan tekanan darah yang sama terhadap gairah seksual.

Pada orang yang lebih muda dan sehat, melakukan hubungan seksual setara dengan menaiki dua anak tangga.

Sementara itu, orang tua atau orang dengan penyakit kardiovaskuler harus mengeluarkan tenaga yang lebih besar untuk melakukan hubungan seksual.

Meski demikian, selalu terjadi peningkatan denyut jantung dan tekanan darah pada orang dengan usia berapapun saat berhubungan seksual.

Peningkatan denyut jantung dan tekanan darah tersebut paling besar terjadi selama 0-15 detik selama orgasme dan kembali turun ketitik awal setelahnya.

Di sisi lain, hanya 1 persen orang yang mengalami serangan jantung saat berhubungan seksual.

Mengutip Health Harvard, seseorang yang tidak memiliki gejala penyakit jantung, lulus pemeriksaan stres tanpa mengalami angina, atau telah menjalani revaskularisasi koroner lengkap dengan operasi bypass, memiliki risiko rendah mengalami serangan jantung saat berhubungan seks.

Heart Foundation pun memberikan pedoman untuk membantu Anda memutuskan keamanan berhubungan seksual usai terkena serangan jantung selain berkonsultasi dengan dokter. Berikut adalah di antaranya:

- Apabila Anda dapat menaiki dua anak tangga tanpa rasa sakit atau sesak napas, Anda bisa melakukan hubungan seksual dan seharusnya baik-baik saja.

- Jika Anda pernah mengalami operasi, tunggu hingga sembuh (biasanya 6-8 minggu). Jangan membebani dada.

- Hindari melakukan aktivitas seksual setelah makan besar, minum alkohol, atau saat lelah.

Baca juga artikel terkait SERANGAN JANTUNG atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari