Menuju konten utama
Pilkada Serentak 2018:

Alumni 212 Minta Umat Lihat Rekam Jejak Gerindra, PAN dan PKS

Novel menanggapi ada beberapa calon yang direkomendasikan ulama tapi tidak bisa maju Pilkada Serentak 2018.

Alumni 212 Minta Umat Lihat Rekam Jejak Gerindra, PAN dan PKS
Sekjen DPD FPI Jakarta Novel Bamukmin (tengah) memberikan keterangan pers saat tiba di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (5/1). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

tirto.id - Humas Presidium Alumni 212 Novel Bamumin menyatakan komitmen tiga partai Gerindra, PAN dan PKS terhadap pembelaan umat tidak bisa dilihat dari penentuan calon pada Pilkada Serentak 2018.

“Kita harus merujuk pada rekam jejak mereka dalam isu-isu soal keumatan,” kata Novel melalui keterangan tertulis yang diterima Tirto, Senin (15/1/2017).

Menurut Novel, ada hal-hal lain yang bisa dilihat dari ketiga partai itu, seperti: bersikap tegas menolak Perpu Ormas di DPR, melawan penista agama dan mereka juga tidak sungkan menerima perwakilan umat yang dikriminalisasi.

“Di luar parlemen kita tahu juga bahwa kader-kader partai tersebut terlibat langsung dalam aktivitas membela umat seperti mengajukan sejumlah uji materiil UU yang diangap merugikan umat ke MK, mendampingi ulama dan aktivis Islam yang dikriminalisasi dan lain-lain,” lanjut Novel.

Sementara terkait dengan beberapa calon yang direkomendasikan ulama tapi tidak bisa maju Pilkada, Novel menyatakan, hampir semua partai mengalami kesulitan dalam menentukan calon.

“Banyak sekali dinamikanya, mulai dari suara partai yang tidak cukup untuk mengusung calon sendiri, sampai dengan persoalan strategi pembiayaan pencalonan yang membutuhkan dana sangat besar,” ungkapnya.

Baca: Sikap Resmi Presidium Alumni 212 di Pilkada Tunggu Arahan Rizieq

Kendati sulit menerima rekomendasi calon yang diusulkan ulama, ia menyatakan, jangan sampai ada figur-figur yang dikenal tak dekat dengan Islam diajukan sebagai calon oleh partai politik yang selama ini dekat dengan umat.

“Saat ini kita harus waspada dan jangan sampai mudah dipecah-belah. Kita sudah membuktikan bahwa jika umat bersatu maka kekuatan politik sebesar apapaun tidak akan bisa mengalahkan kita,” ungkapnya.

Sebelumnya, Novel juga menyampaikan sikap resmi Presidium Alumni 212 dalam Pilkada 2018, Pileg dan Pilpres 2019 akan ditentukan dalam musyawarah ulama dan pengurus pada Mukernas akhir bulan Januari 2018 serta arahan dari pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq shihab.

Novel menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah merekomendasikan tokoh untuk dicalonkan dalam Pilkada 2018. “Hanya mengimbau dan mengharapkan Koalisi Partai 212 (PKS, PAN, Gerindra dan PBB) tetap solid dan tidak berkoalisi dengan partai pendukung Penista Agama dan Perppu ormas,” kata dia.

Baca: Garda 212: Wadah Politik Praktis Alumni 212 Pimpinan Idrus Sambo

Baca juga artikel terkait PILKADA SERENTAK 2018 atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto