Menuju konten utama

Aliran Modal Asing Masuk ke Indonesia Rp1,77 T Selama 4 Hari

Erwin Haryono mengatakan, modal asing yang masuk mayoritas menuju ke pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp8,45 triliun.

Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (4/10/2022). Nilai tukar rupiah kembali menembus level Rp15.300 pada perdagangan Selasa (4/10) siang, dimana sentimen yang mempengaruhi pergerakan rupiah adalah mulai melandainya nilai dolar AS. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.

tirto.id - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk ke pasar domestik mencapai Rp1,77 triliun. Aliran dana itu terjadi berdasarkan data setelmen dari 5 Desember sampai dengan 8 Desember 2022.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, modal asing yang masuk mayoritas menuju ke pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp8,45 triliun. Kemudian, terdapat pula modal asing masuk senilai Rp6,68 miliar ke pasar saham domestik.

"Berdasarkan data transaksi 5 - 8 Desember 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp1,77 triliun terdiri dari beli neto Rp8,45 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp6,68 triliun di pasar saham," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, di Jakarta, Jumat (9/12/2022).

Sementara secara keseluruhan tahun berdasarkan setelmen sampai 8 Desember aliran modal asing masuk ke pasar domestik sebesar Rp73,27 triliun. Sedangkan aliran modal asing keluar sebesar Rp140,62 triliun.

Sedangkan premi CDS Indonesia dalam lima tahun naik 100,20 bps per 8 Desember 2022 dari 89,11 bps per 2 Desember 2022. Hal ini mengindikasikan tingkat risiko berinvestasi di Indonesia masih mengalami peningkatan.

"BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait dan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," ucap Erwin.

Baca juga artikel terkait ALIRAN MODAL MASUK atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang