tirto.id - Aliansi Umat Islam Indonesia (AUII) menggelar demonstrasi di depan kantor perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Gedung Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (28/7/2017). Sekira 50 orang massa menuntut PBB bertindak tegas atas agresi Israel terhadap Palestina.
"Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) jangan menutup mata terhadap kekejaman penjajahan Israel terhadap Palestina yang sudah sangat lama terjadi. Sikap tegas PBB menghentikan kekejaman tentara Israel harus segera ditunjukkan kepada dunia," ujar Koordinator Aksi, Hasbi.
Para demonstran juga menganggap PBB melakukan pembiaran atas serangan Israel ke Palestina. "Sikap PBB dan negara-negara Dewan Keamanan PBB sepertinya melakukan pembiaran terhadap konflik Palestina-Israel," tambah Hasbi.
Baca juga: Aliansi Umat Islam Tuntut PBB Selesaikan Kasus Palestina
Sebelumnya, massa melakukan long march dari Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat. Para demonstran lantas mengajukan lima tuntutan. Pertama, menuntut PBB segera menghentikan berbagai bentuk penyerangan Israel terhadap Palestina. Kedua, mereka juga mendesak PBB melakukan mediasi perdamaian terhadap kedua negara.
Ketiga, massa juga meminta PBB segera memberikan sanksi tegas terhadap Israel. Keempat, PBB diminta untuk memboikot segala produk Israel, dan kelima, massa mengutuk Israel atas agresinya terhadap Paleastina.
Situasi di Palestina sendiri memanas usai akses ke Masjid Al-Aqsa dibatasi. Pemerintah Israel memasang metal detector di pintu masjid Al-Aqsa, yang kemudian diprotes para warga Palestina.
Hasbi mengatakan, pihaknya ingin agar aksi kekerasan yang terjadi di Palestina dihentikan. Mereka melihat aksi-aksi penyerangan yang dilakukan tidak boleh dilanjutkan karena sebagai bentuk pelanggaran hukum.
"Kita sama-sama ingin bahwa tidak ada kejahatan kemanusiaan," kata Jamaluddin Hasbi saat ditemui Tirto di lokasi aksi.
Baca juga: Indonesia Bertekad Bantu Al-Aqsa Sebisa Mungkin
Massa yang mayoritas mengenakan koko putih itu mendatangi Gedung PBB sambil membawa poster bertuliskan “Free Palestina dan Save Al Aqsha”.
Sebagaimana diketahui, dalam waktu yang bersamaan, Presidium 212 menggelar aksi 287 di tempat yang berbeda. Saat disinggung mengenai alasannya tidak ikut aksi 287, Hasbi mengaku mereka tidak menduga kalau aksi yang dilakukan pihaknya bersamaan dengan aksi 287.
Baca juga:
Ia pun membantah kalau aksi mereka untuk memecah massa aksi 287. "Di sini bukan tujuan kami maksud ingin memecahkan massa 287. Memang 10 orang bangsa Indonesia ini, memang 100 orang? Gimana memecahkan situasi, memecahkan isu?" Kata Hasbi.
Aksi pun selesai setelah delegasi mereka diterima oleh pihak PBB. Mereka pun membubarkan aksi sekitar pukul 14.55 WIB.
Penulis: Satya Adhi
Editor: Yuliana Ratnasari