tirto.id - Kementerian Pertahanan, yang berada di bawah koordinasi Prabowo Subianto, pernah membeli pesawat tempur jenis Mirage 2000-5 bekas dari Qatar. Dalam Debat Capres 2024 putaran ke-3, Minggu (7/1/2024), ihwal itu dibahas kembali.
Pembahasan terkait pembelian alutsista bekas tersebut disinggung pertama kali oleh Anies Baswedan, capres nomor urut 1, dalam penyampaian visi dan misinya.
Menurut Anies, tidak seharusnya Kementerian Pertahanan membeli alutsista bekas. Pembelian itu dianggap tidak seharusnya karena, berdasarkan data yang disampaikan Anies, terdapat lebih dari separuh tentara yang tidak memiliki rumah dinas.
"700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu. Justru, [dana itu] digunakan untuk membeli alat-alat alutsista yang bekas di saat tentara kita, lebih dari separuh, tidak memiliki rumah dinas," terang Anies dalam segmen pertama Debat Capres 2024 putaran ke-3.
Lantas, apa sebenarnya alasan Prabowo membeli pesawat tempur bekas? Simak penjelasannya di bawah ini.
Alasan Prabowo Beli Pesawat Tempur Bekas
Prabowo beli alutsista bekas ketika menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan). Alutsista yang dimaksud ialah pesawat tempur Mirage 2000-5, berjumlah 12 unit, dibeli dari Qatar. Pembelian itu dilakukan pada pertengahan 2023.
Menurut laporan CNBC Indonesia berjudul "Alasan Prabowo Borong Jet Tempur Bekas Qatar Rp12 Triliun", Prabowo beli alutsista bekas dengan total menghabiskan USD 792 juta, atau nyaris Rp12 triliun.
Pengadaan pesawat perang jenis Mirage 2000-5 diatur dalam Surat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor: R.387/D.8/PD.01.01/05/2023 tanggal 17 Mei 2023 tentang Perubahan keempat Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (DRPLN-JM) Khusus Tahun 2020-2024 untuk Kementerian Pertahanan dan Surat Menteri Keuangan Nomor: S.786/MK.08/2022 tanggal 20 September 2022.
Alasan Prabowo beli alutsista bekas adalah karena militer Indonesia saat ini tidak memiliki pesawat tempur dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Karenanya, pesawat tempur Mirage 2000-5, yang baru saja dibeli dari Qatar, tersebut bakal mengisi kekosongan pesawat tempur di dapur alutsista RI.
Menurut Prabowo, Kemenhan sejatinya telah memesan pesawat tempur jenis Rafale dari Prancis. Akan tetapi, alutsista tersebut baru dikirim ke Indonesia tiga tahun lagi, yakni pada 2027. Rafale adalah pesawat tempur berteknologi tinggi asal Prancis generasi 4,5.
Lantaran pesawat baru itu baru tiba di Indonesia pada 2027, menurut Prabowo, harus ada yang mengisi kekosongan. Dengan begitu, pesawat tempur bekas yang dibeli dari Qatar itu bisa langsung dipakai.
Prabowo sebenarnya mengakui bahwa spesifikasi pesawat perang Mirage 2000-5 tidak sama dengan Rafale. Kecanggihannya tidak setara dengan pesawat anyar yang telah dipesan oleh Kemenhan.
Namun, dua jenis pesawat perang tersebut sama-sama buatan Dassault, perusahaan dirgantara Prancis spesialisasi pesawat militer, jet regional, jet bisnis, dan pesawat jet. Dengan begitu, Prabowo berharap, pasukan TNI bisa membiasakan diri mengoperasikan pesawat perang produksi Prancis, sebelum Rafale datang.
Prabowo berdalih, tidak ada salahnya membeli pesawat tempur bekas. Toh, menurutnya, jam terbangnya masih cukup bagus. Mirage 2000-5 diyakini masih bisa dipakai hingga 15 tahun kemudian.
Pembelian pesawat bekas yang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan, di bawah pimpinan Prabowo Subianto, telah diresmikan pada Mei 2023.
Editor: Iswara N Raditya