Menuju konten utama

Spesifikasi Pesawat Tempur T50i Golden Eagle yang Jatuh di Blora

Spesifikasi pesawat latih milik TNI Angkatan Udara, T-50i Golden Eagle yang jatuh di Blora, Jawa Tengah, pada Senin (18/7/2022).

Spesifikasi Pesawat Tempur T50i Golden Eagle yang Jatuh di Blora
Pesawat T-50i Golden Eagle disambut semprotan air setibanya di Pangkalan Udara Utama TNI AU Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, Rabu (11/9). Dua unit pesawat yang datang pada gelombang pertama itu merupakan bagian dari 16 unit pesawat latih tempur T-50i Golden Eagle buatan Korean Aerospace Industries pesanan Kementerian Pertahanan. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

tirto.id - Pesawat latih milik TNI Angkatan Udara, T-50i Golden Eagle jatuh di Desa Nginggil, Kradenan, Blora, Jawa Tengah, pada Senin (18/7/2022).

Pilot Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi turut gugur dalam kecelakaan saat latihan di malam hari tersebut. Pesawat dengan nomor ekor TT-5009 ini diketahui melakukan kontak radio terakhir pada pukul 19.25 WIB, sebelum akhirnya terjatuh.

Dikutip dari Antara, TNI AU telah membentuk tim Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU). Tim ini akan menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat T-50i Golden Eagle. Di samping itu, tim SAR Lanud Iswahjudi juga telah diberangkatkan ke lokasi kecelakaan untuk mengamankan da mengevakuasi.

Spesifikasi Pesawat T50 Golden Eagle

Pesawat T50 Golden Eagle merupakan pesawat latih dan tempur ringan buatan Korea Aerospace Industries (KAI) bekerja sama dengan Lockheed Martin. Pesawat tersebut menjadi pesawat latih supersonik pertama Korea Selatan. Harga satu unitnya setidaknya menembus 21 juta dolar AS atau sekira Rp314,5 miliar, menurut situs Aerocorner.

Hadirnya T-50 Golden Eagle telah menjadikan Korea Selatan sebagai negara ke-12 yang mampu memproduksi pesawat tempur jet utuh. Mengutip laman TNI AU, program T50/A50 mulanya dibuat untuk mengembangkan pesawat latih secara mandiri yang bisa mencapai kecepatan supersonik. Awak yang dilatih dipersiapkan menjadi pilot pesawat KF-16 atau F-16 versi Korea Selatan.

T50 Golden Eagle melakukan terbang perdana di tahun 2002. Pada tahun 2005, pesawat tersebut mulai dipasarkan dan telah dipakai oleh Angkatan Udara Korea Selatan saat sebanyak 49 unit. Indonesia juga memesan pesawat latih ini setidaknya 16 unit saat itu.

Dapur pacu T50 Golden Eagle dibekali dengan sebuah turbofan General Electric F404, dilengkapi dengan afterburner. Mesin tersebut mampu membawa pesawat untuk melesat dengan kecepatan maksimal 1.640 km/jam di ketinggian 9 km. Dengan kemampuan tersebut telah menjadikan T50 Golden Eagle sebagai pesawat latih tercepat di dunia.

Selain itu, T50 Golden Eye memiliki kemampuan menjelajah sampai jarak 1.851 kilometer dalam sekali terbang. Service ceiling yang dimilikinya hingga 14,63 kilometer. Service ceiling adalah ketinggian maksimal yang dapat dicapai pesawat sewaktu terbang menggunakan tenaga maksimal, dan masih mampu mempertahankan climb dengan kecepatan vertikal 100 feet per menit.

Dilihat fisiknya, pesawat latih tersebut memiliki dimensi panjang 13,14 meter dengan rentang sayap 9,45 meter. Tingginya mencapai 4,94 meter. Berat kosongnya 6,4 ton dan berat maksimal yang ditoleransi saat lepas landas yaitu 12,3 ton.

Jika dibandingkan di kelasnya, pesawat T50 Golden Eagle setara dengan American Boeing/BAE Systems T-45 Goshawk. Menurut situs Military Today, pesawat ini juga digadang lebih baik ketimbang Yakovlev Yak-130 atau BAE Systems Hawk.

Baca juga artikel terkait PESAWAT atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yulaika Ramadhani