Menuju konten utama

Alasan Pertamina Batal Kerja Sama Kilang dengan Saudi Aramco

Dirut Pertamina berkata keputusan ini tak terhindarkan lantaran ada perbedaan nilai valuasi aset yang tak bisa ditolerir sehingga berujung pada berhentinya penjajakan kesepakatan.

Alasan Pertamina Batal Kerja Sama Kilang dengan Saudi Aramco
Ilustrasi--Dua pekerja memeriksa proses pengolahan BBM di Kilang RU IV Lomanis, Cilacap, Jateng, Selasa (21/2/2017). ANTARA/Idhad Zakaria

tirto.id - Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan alasan di balik putusnya kerja sama dengan Saudi Aramco untuk pembangunan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap, Jawa Tengah.

Ia bilang keputusan ini tak terhindarkan lantaran ada perbedaan nilai valuasi aset yang tak bisa ditolerir sehingga berujung pada berhentinya penjajakan kesepakatan.

“Jadi itu tidak mungkin kami bisa lepas karena di bawah nilai buku yang angkanya sebesar itu tentu akan bahaya. Oleh karena itu kami sepakat untuk tidak sepakat,” ucap Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Senin (29/6/2020).

Nicke menjelaskan beda nilai valuasi itu tak tanggung-tanggung. Selisihnya mencapai 1,1 miliar doalr AS dibandingkan nilai buku yang notabene adalah aset BUMN.

Alhasil Pertamina mau tak mau memutus kerja sama secara baik sejak April 2020. Merespons situasi itu, Pertamina tengah berupaya menjajaki mitra lain untuk terlibat bergabung dalam proyek ini.

Nicke bilang kalau ia sudah mengantongi beberapa perusahaan yang tertarik, meski ia enggan menyebutkan siapa mereka. Yang pasti Pertamina dalam beberapa waktu ke depan akan menggelar proses pemilihan ulang.

"Ini sudah mulai ada dua investor yang serius. Ada beberapa lagi yang sedang approach, ya kami akan lakukan proses pemilihan lagi,” ucap Nicke.

Ia menambahkan proses pengembangan kilang ini menjadi penting. Sebab Indonesia sudah mengadopsi ketentuan BBM yang wajib memenuhi standar Euro 4 sedangkan sebagian besar kilang Pertamina baru mampu di level Euro 2 yang standar lingkungannya lebih rendah.

“Kami fokus kualitas (BBM) dulu. Kalau kapasitas tunggu investor,” ucap Nicke.

RDMP Cilacap merupakan satu dari proyek pengembangan dan peningkatan kapasitas kilang yang dilakukan Pertamina. Bukan hanya penambahan kapasitas, namun, produk yang dihasilkan juga akan memiliki standar EURO V.

Di luar kilang Cilacap masih ada sederet kilang lain yang sedang ingin dibangun dan diperbaharui Pertamina.

Baca juga artikel terkait KILANG CILACAP atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz