Menuju konten utama

Alasan OPM Tembak Mati Ustaz & Pendeta: Mereka Agen Aparat

TPNPB-OPM menegaskan pihaknya melaksanakan misi Tuhan untuk selamatkan tanah leluhur bangsa Papua.

Alasan OPM Tembak Mati Ustaz & Pendeta: Mereka Agen Aparat
Ilustrasi peluru. FOTO/istock

tirto.id - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) merespons perihal seorang pendeta dan ustaz yang ditembak oleh mereka di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Sabtu, 16 Juli 2022.

"Pendeta dan ustaz itu agen TNI dan Polri yang ditembak mati. Mereka itu manusia, pasukan kami juga manusia. Jadi yang Tuhan kehendaki adalah jangan rampas hak orang lain, Indonesia datang rampas hak orang asli Papua, maka TPNPB siap tembak mati," kata Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom ketika dihubungi Tirto, Selasa (19/7/2022).

"Karena pasukan TPNPB laksanakan misi Tuhan dan mau selamatkan karya Tuhan di atas tanah leluhur bangsa Papua," sambung dia.

Pendeta itu bernama Eliaser Baner (54), sedangkan ustaz ialah Daeng Marannu (42). Kematian dua pemuka agama itu dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, Minggu, 17 Juli 2022.

"Selain ustaz Daeng Marannu, pendeta Eliaser Banner juga menjadi korban penembakan. Ia ditembaki saat melerai penganiayaan yang dilakukan kelompok bersenjata," ujar Kamal.

Selain mereka, 8 orang lainnya juga tewas, jadi ada 10 orang meninggal karena ditembak TPNPB dan dua orang luka berat.

Para korban lainnya yang tewas yakni Yulius Watu (23), Hubertus Goti (41), Taufan Amir (42), Johan (26), Alex (45), Yuda Nurusinga (22), Nasjen (41) dan Sudirman (36). Sementara dua orang yang luka berat belum diketahui identitasnya.

Kejadian ini bermula sekira pukul 9.15 WIT. Saat itu korban dalam perjalan dari Kampung Kenyam menuju Batas Batu dengan menggunakan truk. Mereka duduk di bak mobil.

Ketika melintas di Kampung Nogolait, truk diadang oleh sekitar 20 anggota TPNPB, 50 meter dari titik truk berhenti. Tiga di antaranya membawa senjata api laras panjang dan satu senjata api laras pendek.

"Kemudian langsung ditembak ke arah mobil. Sopir berusaha memundurkan mobil kurang lebih 100 meter, tapi tetap ditembak," terang Kamal.

Para korban ditemukan di empat titik yakni di di motor sekitar truk (3 korban), dekat warung (7 korban), di sekitar tanjakan (1 korban), dan dekat mobil bupati (1 korban). Kini aparat tengah memburu para pelaku.

Baca juga artikel terkait KELOMPOK BERSENJATA DI PAPUA atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Fahreza Rizky