Menuju konten utama

Alasan KPU DKI Jakarta Tak Menampilkan Grafik di Sirekap

Tidak ditampilkannya grafik pada Sirekap, menurut Komisioner KPU DKI karena sudah menjadi kebijakan KPU RI untuk menjaga integritas hasil perhitungan suara.

Alasan KPU DKI Jakarta Tak Menampilkan Grafik di Sirekap
Petugas menggunakan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) mobile saat sosialisasi di Gedung KPU, Jakarta, Kamis (7/11/2024).ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/tom.

tirto.id - Komisioner KPU DKI Jakarta, Fahmi Zikrillah, buka suara soal nihilnya grafik perhitungan suara sebenarnya (real count) di situs Sirekap. Menurutnya, hal itu karena sudah menjadi kebijakan dari KPU RI untuk menjaga integritas hasil perhitungan suara.

Kata Fahmi, hasil perhitungan suara Pilkada DKI 2024 nantinya bakal terlihat melalui rekapitulasi berjenjang yang dilakukan mulai hari ini, Kamis (28/11/2024).

"Itu bagian dari salah satu kebijakan KPU RI yang tidak menampilkan tabulasi. Tujuannya tentu saja karena Sirekap ini adalah alat bantu yang dibuat oleh KPU RI untuk menjaga integritas hasil," ucapnya di kantor KPU DKI, Jakarta Pusat, Kamis.

"Sementara hasil resmi tetap nanti akan kami lakukan melalui rekapitulasi, yang dilakukan secara manual dan berjenjang dari tingkat kecamatan, kemudian di kota sampai dengan di provinsi," lanjutnya.

Fahmi menyebutkan formulir C1 hasil di Sirekap dapat menjadi acuan bagi masyarakat yang menjadi saksi rekapitulasi berjenjang di tingkat kecamatan-provinsi. Saksi nantinya dapat mengetahui apakah ada manipulasi suara saat rekapitulasi berjenjang melalui C1 di Sirekap.

Fahmi berujar, saat ada ketidaksesuaian, nantinya akan diselesaikan saat rekapitulasi berjenjang.

"Misalkan masyarakat atau komunitas maupun tim pasangan calon mau melakukan tabulasi secara manual per TPS, itu bisa juga dilakukan untuk kemudian terlihat berapa presentasi dari masing-masing pasangan calon," urainya.

"Ketika misalnya tidak sinkron atau tidak sesuai, tentu nanti akan ada koreksi pada saat rekap di kecamatan kenapa itu tidak sesuai, nah itu prosesnya nanti di rekapitulasi di kecamatan," lanjutnya.

Ia menambahkan, rekapitulasi tingkat kecamatan hingga provinsi dilakukan secara terbuka. Tujuannya agar masyarakat dapat menyaksikan secara langsung rekapitulasi yang berlangsung.

"Jadi, kami memastikan bahwa apa yang dilakukan oleh KPU itu kerja-kerja kami, betul-betul kerja kerja yang transparan, kami memastikan bahwa tidak ada kecurangan maupun manipulasi yang dilakukan oleh jajaran kami," tegasnya.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Politik
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Irfan Teguh Pribadi