Menuju konten utama

Alasan Kenapa Harga Emas Putih Lebih Mahal dari Emas Kuning

Ada beberapa alasan kenapa harga jual emas putih cenderung lebih mahal dari emas kuning, termasuk nilai karat hingga biaya perawatan.

Alasan Kenapa Harga Emas Putih Lebih Mahal dari Emas Kuning
Ilustrasi emas putih. foto/istockphoto

tirto.id - Emas putih dan emas kuning merupakan produk emas yang cukup populer di Indonesia. Meskipun sama-sama disebut emas, emas putih dan kuning memiliki tampilan serta harga yang berbeda.

Sebagai contoh dalam produk perhiasan, harga jual emas putih cenderung lebih mahal dari emas kuning. Tentu ada alasan dibalik perbedaan harga tersebut, khususnya dari segi kandungan dan durabilitas.

Warna asli logam emas dengan kadar 99,9 persen atau 24 karat adalah kuning mengkilap. Melansir Sahabat Pegadaian, efek mengkilap emas kuning diperoleh dari prosedur pengolahan khusus.

Namun, emas yang beredar di pasaran juga ada yang memiliki tampilan lain yang berwarna putih. Warna putih dalam emas putih dihasilkan dari campuran logam-logam lain seperti platinum dan paladium.

Oleh karena itu, hampir tidak ada emas putih yang memiliki kadar kemurnian emas hingga 24 karat. Hal ini karena emas putih diproduksi dengan campuran zat-zat lain yang menyebabkan tampilannya menjadi putih.

Lalu, bagaimana bisa harga emas putih jadi lebih mahal dibanding emas kuning?

Alasan Harga Emas Putih Lebih Mahal dari Emas Kuning

Perlu diketahui bahwa harga emas putih yang lebih mahal dibanding emas kuning umumnya terjadi pada produk perhiasan bukan emas batangan.

Menurut Gem Society ketika membeli emas perhiasan, pelanggan tidak hanya membeli 'emas' melainkan juga kreativitas, pengerjaan, serta ekslusivitas suatu barang.

Artinya, harga emas perhiasan, baik putih maupun kuning bisa dijual lebih mahal dibanding emas murni batangan sekalipun. Kadar karat atau kadar kemurnian emas memang dipertimbangkan dalam harga sebuah perhiasan, namun bukan satu-satunya faktor yang menentukan harga.

Hal ini juga yang terjadi pada perbandingan harga antara emas putih dan emas kuning. Pada kasus di mana harga emas putih lebih mahal dibanding emas kuning, kemungkinan dipengaruhi faktor-faktor berikut:

1. Nilai karat dan berat perhiasan

Dikutip dari Galeri 24 nilai karat dan berat memengaruhi harga perhiasan. Semakin tinggi nilai karat sebuah perhiasan, maka semakin tinggi pula nilainya, begitu pula dengan berat.

Oleh karena itu, ketika menemukan harga emas putih dijual lebih mahal dari emas putih, ada baiknya menanyakan kepada petugas toko mengenai kadar karat dan berat perhiasan. Bisa jadi emas kuning tersebut memiliki karat dan berat yang lebih rendah dibanding emas putih sehingga dijual lebih murah.

Faktanya, tidak semua emas kuning memiliki kadar karat yang tinggi. Ada banyak produk perhiasan emas kuning yang dijual di pasaran dengan kadar di bawah 10K.

Campuran logam diperlukan karena sifat emas yang lunak dan sulit dibentuk menjadi perhiasan. Emas memerlukan logam-logam lain agar bisa dibentuk menjadi perhiasan dan memiliki durabilitas yang baik.

Dalam hal ini, perhiasan emas kuning juga bisa dicampur dengan logam lain sehingga kadarnya tidak selalu 99,9 persen atau 24 karat. Beberapa jenis logam yang umumnya dicampur pada emas kuning adalah tembaga dan seng untuk mempertahankan warna kuningnya.

Sementara itu, perhiasan emas putih juga perlu dicampur logam lain untuk memperoleh warna putih, seperti perak, platinum, dan paladium. Meskipun dicampur logam lain, emas putih bisa memiliki kadar kemurnian emas hingga 75 persen atau 18 karat.

2. Permintaan lebih tinggi

Kloiber Jewelers mengungkapkan bahwa perhiasan emas putih cenderung lebih diminati daripada emas kuning. Banyak orang yang menilai bahwa tampilan emas putih dinilai lebih modern dan elegan.

Akibatnya, permintaan perhiasan emas putih di toko-toko perhiasan menjadi lebih tinggi sementara stok emas putih terbatas.

Hal ini menyebabkan toko emas mengenakan biaya lebih untuk beberapa produk emas putih sehingga harganya lebih tinggi dibanding emas kuning.

3. Keberadaan batu mulia

Batu mulia adalah komponen yang umum disematkan dalam berbagai jenis perhiasan emas. Beberapa batu mulia yang sering digunakan untuk membuat perhiasan emas termasuk ruby, safir, zamrud, hingga berlian.

Keberadaan batu-batu mulia sebuah perhiasan emas tentu meningkatkan harga jualnya. Emas putih adalah jenis perhiasan dengan warna netral sehingga cocok dipadukan dengan jenis batu mulia warna apapun.

Sering kali pengrajin emas putih menyematkan batu-batu mulia pada perhiasan sehingga harga jualnya menjadi lebih mahal.

4. Bentuknya yang lebih rumit dan beragam

Harga perhiasan emas putih bisa jadi lebih mahal daripada emas kuning karena bentuknya yang lebih rumit. Seperti yang disebutkan sebelumnya, kreativitas, pengerjaan, serta ekslusivitas perhiasan ikut dihitung sebagai nilai jual.

Perhiasan yang dengan desain rumit dan eksklusif tentu dijual lebih mahal dibanding produk lain yang lebih sederhana. Ini bisa terjadi pada produk perhiasan emas putih maupun emas kuning.

5. Biaya perawatan lebih mahal

Berbeda dengan emas kuning 24 karat, emas putih memerlukan perawatan rutin untuk menjaga tampilannya. Menurut Kloiber Jewelers perawatan rutin yang diperlukan untuk perhiasan emas putih adalah melapisi ulang rhodium.

Rhodium adalah senyawa yang membuat perhiasan tahan lama sekaligus menjaga warna emas putih tetap berkilau. Perlu diketahui bahwa prosedur pelapisan rhodium tidak hanya dilakukan satu kali, namun berkala dalam 2 hingga 3 tahun.

Tentu ada biaya yang harus dikeluarkan untuk prosedur pelapisan rhodium. Umumnya, biaya pelapisan rhodium ini ditanggung oleh toko emas selama periode tertentu, misalnya gratis hingga 5-10 tahun mendatang. Namun, sebagai gantinya harga emas putih yang dibeli menjadi lebih mahal.

Baca juga artikel terkait EMAS atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora