tirto.id - Presiden Joko Widodo mengangkat para anggota tim pasukan pengibar bendera (Paskibra) Detik-Detik Proklamasi HUT RI ke-76 sebagai Duta Pancasila. Jokowi beralasan, pengangkatan mereka sebagai upaya membumikan nilai-nilai Pancasila pada generasi muda.
"Kenapa anak-anakku semuanya dijadikan Duta Pancasila? Kita ingin membumikan Pancasila dengan cara-cara baru. Dengan pendekatan yang lebih kekinian sehingga nilai-nilai Pancasila ini bisa tertanam di generasi muda kita lewat saudara-saudara semuanya," kata Jokowi di halaman Istana Negara, Jakarta, Rabu (18/8/2021).
Jokowi mengatakan, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar. Jumlah penduduk mencapai 270 juta dengan 714 suku yang berbeda. Wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke cukup luas. Ia menuturkan, waktu perjalanan dari Aceh ke Wamena memakan waktu 9 jam 15 menit atau sama dengan perjalanan dari Inggris dengan melintasi 7 negara.
Oleh karena itu, Jokowi menilai bentang wilayah yang luas serta dengan keanekaragaman hanya bisa dipersatukan lewat satu cara, yakni ideologi. Ia mengaku ingin agar Pancasila bisa menjadi ideologi yang bisa diaplikasikan di masyarakat.
"Kita ingin Pancasila ini menjadi ideologi yang bekerja sehingga harus kita bumikan dalam kehidupan kita sehari-hari, bukan hanya slogan, bukan hanya hafalan," kata Jokowi.
Jokowi mengklaim penunjukan anggota Paskibra sebagai duta Pancasila adalah terobosan. Ia beralasan, para Paskibra yang menjadi pengibar bendera adalah putra-putri terbaik pilihan Indonesia.
Ia mengaku tugas menjadi duta Pancasila yang menjaga Pancasila dan pengokoh persatuan bangsa bukan hal mudah. Ia yakin segala potensi dan kemampuan para Paskibra bisa menjadi motivasi bagi masyarakat lain untuk bergerak.
"Saya harapkan saudara-saudara nanti bisa menjadi motivator bagi anak-anak muda yang lainnya berbagi pengalaman mendorong prestasi membentuk kesadaran akan nilai-nilai dan tergerak untuk merajut simpul-simpul persatuan, menjadi pelopor perubahan dan kemajuan yang bermanfaat bagi nusa bangsa dan negara," kata Jokowi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz