Menuju konten utama

Alasan Dinas Kehutanan DKI Anggarkan Revitalisasi Taman Rp 140 M

Dinas Kehutanan DKI Jakarta mengungkap alasan penganggaran biaya revitalisasi lima taman di ibukota yang totalnya mencapai Rp140 miliar.

Alasan Dinas Kehutanan DKI Anggarkan Revitalisasi Taman Rp 140 M
Kawasan Tugu Tani Jakarta yang pada Sabtu pagi (13/1/2018) yang berawan. FOTO. ANTARA News/Maryati.

tirto.id - Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati menyampaikan alasan dianggarkannya biaya revitalisasi lima taman di ibukota yang totalnya mencapai Rp140 miliar. Menurut Suzi, anggaran tersebut telah disesuaikan dengan kondisi maupun luas lahan untuk masing-masing taman.

Kelima taman kota yang hendak direvitalisasi itu ialah Taman Puring (Jakarta Selatan), Taman Tugu Tani (Jakarta Pusat), Taman Langsat (Jakarta Selatan), Taman Mataram (Jakarta Selatan), serta Taman Tebet (Jakarta Selatan) yang sebelumnya bernama Taman Honda.

“Dilihat dari luasannya. Untuk Taman Tebet misalnya, itu [luasnya] 7,8 hektare, kemudian Taman Langsat juga cukup besar. Belum lagi fasilitas yang akan kita bangun,” ujar Suzi di Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu (9/1/2019).

Lebih lanjut, Suzi menyebutkan bahwa proses revitalisasi masih dalam tahap perencanaan. Namun, dalam perencanaannya itu, ia mengaku Dinas Kehutanan DKI Jakarta telah melakukan perhitungan dengan berdasarkan pada konsep revitalisasi taman nantinya.

Dengan anggaran sebesar Rp140 miliar yang merupakan hasil perhitungan Dinas Kehutanan DKI Jakarta itulah, Suzi berharap kebutuhan dana tersebut juga bisa disumbang dari kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) yang biasa dilakukan perusahaan-perusahaan.

“Sehingga pihak swasta dan masyarakat juga bisa terlibat. Kalau kami mendapatkan [dukungan dana] dari swasta, maka anggaran tersebut akan kami kembalikan kepada negara,” ucap Suzi.

Menurut rencana, upaya merevitalisasi taman kota itu bakal dilakukan pada tahun ini dan diharapkan selesai pada tahun ini juga. Suzi menilai cepat lambatnya revitalisasi bergantung kepada proses pengadaan barang dan jasa. Hanya saja apabila bisa menggandeng kegiatan CSR, Suzi menilai proses revitalisasi pun bisa dilakukan secara lebih cepat.

“Kenapa dibuat revitalisasi? Ya karena ini sudah layak untuk dilakukan. Hampir 10 sampai dengan 15 tahun [taman-taman tersebut] belum direvitalisasi,” ungkap Suzi.

Baca juga artikel terkait REVITALISASI TAMAN atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Maya Saputri

Artikel Terkait