tirto.id - Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pada hari ini, Senin, 30 Desember 2019. Letusan Gunung Anak Krakatau hari ini dilaporkan terjadi sebanyak dua kali, pada Senin pagi dan siang.
Erupsi Gunung Anak Krakatau yang pertama terjadi pada pukul 07.53 WIB, Senin pagi, serta memicu kolom abu setinggi 2000 meter di atas puncak. Erupsi ini terpantau mengeluarkan kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan bergerak ke arah selatan.
Berdasarkan laporan hasil pengamatan yang dilansir laman Magma Indonesia, erupsi yang pertama itu tercatat dengan amplitudo 55 mm dan lama gempa 3770 detik.
Sementara selama pukul 06.00-12.00 WIB hari ini, di Gunung Anak Krakatau juga terjadi 4 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 9-44 mm dan lama durasinya mencapai 32-55 detik. Pada waktu yang sama, terpantau pula ada 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 5-55 mm, dominan 25 mm.
Meskipun sempat meletus pada Senin pagi, selama pukul 06.00-12.00 WIB hari ini, dilaporkan tidak terdengar suara dentuman. Selama periode enam jam itu, Gunung Anak Krakatau terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
Adapun asap kawah utama teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal tinggi sekitar 100-200 meter dari puncak.
Setelah periode enam jam pada Senin pagi, Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pada pukul 13.35 WIB. Kolom abu akibat letusan kedua ini lebih rendah tingginya dibanding yang pertama, yakni 1000 meter di atas puncak dan berwarna putih hingga kelabu. Data rekaman seismograf menunjukkan erupsi kedua itu terjadi dengan amplitudo maksimum 44 mm dan durasi 137 detik.
Dua erupsi pada hari ini melanjutkan letusan dengan intensitas lebih kecil, pada pukul 05.29 WIB, Minggu kemarin (29/12/2019), yang memicu kolom abu setinggi 50 meter di atas puncak. Letusan kemarin terekam di seismograf dengan amplitudo 37 mm dan durasi 119 detik.
Pada Minggu kemarin, merujuk pada laporan PVMBG, Gunung Anak Krakatau tertutup Kabut. Melalui CCTV, asap kawah utama gunung api di Selat Sunda ini teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tipis-tebal dan tinggi sekitar 25-200 meter dari puncak.
Status Gunung Anak Krakatau hari ini masih Waspada (Level II) yang berlaku sejak 25 Maret 2019 lalu. PVMBG merekomendasikan area bahaya yang tidak boleh didekati masyarakat adalah radius 2 km dari kawah.
Selama tahun 2019, Gunung Anak Krakatau tercatat meletus sebanyak 190 kali. Gunung api ini sempat berstatus Siaga sejak 27 Desember 2018 hingga tiga bulan kemudian.
Editor: Agung DH