tirto.id - Cawapres Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno dinilai mengabaikan isu pengendalian rokok saat keduanya beradu gagasan serta program dalam Debat Pilpres 2019 Ketiga.
Aktivis Koalisi Warga Untuk Jakarta Bebas asap Rokok, Abdillah Ahsan menyesalkan kedua cawapres itu tak membahas pengendalian rokok meski isu kesehatan menjadi salah tema dalam debat ketiga.
"Kami kecewa karena kedua paslon itu tidak menyebutkan pengurangan atau penurunan konsumsi rokok sebagai target kesehatan ke depannya," kata Abdillah saat dihubungi reporter Tirto pada Selasa (19/3/2019).
Abdillah mengatakan hal ini menguatkan dugaan bahwa kedua cawapres tidak terlalu memperdulikan program pengendalian rokok jika menang Pilpres 2019.
Padahal, menurut Abdillah, jika kedua kandidat memang berkomitmen untuk melakukan pencegahan penyakit maka salah satu solusinya adalah mengurangi konsumsi rokok.
Dia berpendapat peningkatan kualitas kesehatan masyarakat memang tak cukup mengandalkan upaya kuratif saja. Sayangnya, kata dia, meski kedua cawapres berbicara soal solusi preventif, pengurangan konsumsi rokok tidak masuk sebagai opsi yang akan diterapkan.
"Upaya paling efektif untuk mencegah orang tidak sakit salah satunya berhenti merokok. Ini efektif dan berbiaya rendah karena yang mahal itu membeli rokok lalu menyembuhkan penyakit," ucap dia.
Abdillah menambahkan pengurangan konsumsi rokok juga dapat membantu meringankan beban rumah tangga. Sebab uang dapat dialokasikan untuk membeli makanan yang sehat.
Dengan demikian, kata dia, selain mengurangi potensi penyakit, penurunan konsumsi rokok juga bisa menjadi salah satu solusi mengatasi persoalan kesehatan di usia dini seperti stunting.
"Upaya-upaya yang lain membutuhkan biaya. Pengurangan konsumsi rokok itu tidak menambah biaya malah meringankan pengeluaran rumah tangga. Bisa membantu pemenuhan gizi keluarga," kata dia.
Meskipun demikian, dia berharap, capres-cawapres yang menang di Pilpres 2019 menyadari bahwa
konsumsi rokok harus ditekan.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Addi M Idhom