tirto.id - Cuaca ekstrem berpotensi melanda banyak wilayah Indonesia selama satu pekan ke depan, yakni 17-23 Februari 2022, demikian prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Info BMKG itu menunjukkan ada potensi hujan sedang-lebat pada akhir pekan ini hingga 3 hari kemudian.
Berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan dalam periode sepekan ke depan di beberapa wilayah Indonesia.
Oleh karena itu, BMKG mengeluarkan peringatan Waspada Potensi Cuaca Ekstrem. Terdapat 30 provinsi, termasuk yang berada di kawasan Jawa-Bali, yang berpotensi dilanda hujan sedang-lebat selama 17-23 Februari 2022.
Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, potensi cuaca ekstrem tersebut ditandai oleh peningkatan aktivitas dinamika atmosfer. Setidaknya ada 3 faktor simultan yang diperkirakan dapat memicu cuaca ekstrem di sebagian besar wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan, terhitung sejak 17 Februari 2022.
Faktor pertama adalah aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) yang kini berada pada fase 3 di sekitar Samudera Hindia dan menunjukkan kontribusi cukup signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
Madden Julian Oscillation (MJO) adalah aktivitas intra-seasonal di wilayah tropis yang dapat dikenali dari adanya pergerakan aktivitas konveksi (perpindahan panas) yang bergerak ke arah timur, dari Samudera Hindia menuju Samudera Pasifik. Fenomena ini biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari.
Faktor kedua yang memperkuat efek dari MJO, menurut Guswanto, adalah adanya fenomena gelombang atmosfer, yaitu gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial. Keduanya teramati cukup aktif di beberapa wilayah.
Aktivitas gelombang Kelvin dan Rossby bisa teramati dari pola angin zonal (angin yang bergerak dari arah barat ke timur atau sebaliknya) di lapisan bawah atmosfer. Keduanya pun bisa terpantau dari tinggi muka laut di sepanjang ekuator.
Sebagaimana MJO, gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial merupakan fenomena dinamika atmosfer yang dapat mengindikasikan ada potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala luas di sekitar wilayah yang dilewatinya.
Faktor selanjutnya, atau ketiga, ialah adanya pola tekanan tekanan rendah yang memicu terbentuknya pumpunan dan belokan angin yang diperkuat oleh labilitas udara dalam skala lokal.
Dua faktor yang terakhir, mengutip catatan BMKG bulan kemarin, juga diidentifikasi jadi sebagian pemicu adanya cuaca ekstrem pada 17-22 Januari 2022 lalu. Pada periode itu, tercatat sejumlah kawasan dilanda banjir termasuk sebagian wilayah di DKI Jakarta.
"Mengamati potensi itu, BMKG memberikan peringatan dini terdapat potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang serta gelombang tinggi," ujar Guswanto via siaran resmi BMKG.
Dia mengimbau masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem, yaitu: hujan lebat-sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir; angin kencang; gelombang tinggi; dan lain sebagainya.
Selain itu, kata Guswanto, masyarakat perlu mewaspadai potensi dampak cuaca ekstrem pada terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, genangan, tanah longsor, pohon tumbang, dan lainnya.
Berikut ini detail wilayah yang diprediksi oleh BMKG akan dilanda hujan sedang-lebat dan gelombang tinggi pada periode sepekan mendatang.
1. Daftar provinsi berpotensi hujan sedang-lebat pada 17-23 Februari 2022:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Riau
- Jambi
- Bengkulu
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Selatan
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
2. Daftar perairan berpotensi gelombang tinggi (2,5 - 4,0 meter) pada 17-23 Februari 2022:
- Laut Natuna Utara
- Perairan utara Sabang
- Perairan barat Aceh hingga Kep. Nias
- Perairan barat Kep. Mentawai
- Perairan Enggano – Bengkulu
- Perairan barat Lampung
- Samudra Hindia barat Sumatra
- Selat Sunda bagian barat dan selatan
- Perairan selatan Banten hingga Jawa Timur
- Samudra Hindia selatan Banten hingga NTB
- Perairan utara Kep. Sangihe
- Perairan utara Kep. Talaud
- Laut Maluku bag. utara
- Perairan utara Kep. Halmahera
- Laut Halmahera
- Perairan utara Papua Barat
- Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Papua.
Editor: Iswara N Raditya