Menuju konten utama

Airlangga Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III di Atas 5%

Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2022 di atas 5 persen.

Airlangga Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III di Atas 5%
Pekerja melakukan bongkar muat beras di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (7/2/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2022 di atas 5 persen. Hal itu didasari perkembangan pertumbuhan ekonomi dalam tiga kuartal terakhir yang sudah di atas 5 persen.

"Pertumbuhan ekonomi dalam tiga kuartal sudah di atas 5 persen dan terakhir di 5,44 persen. Diperkirakan di kuartal III hampir sama atau sedikit di atas 5 persen," kata dia di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (4/10/2022).

Airlangga menuturkan salah satu kontribusi pertumbuhan ekonomi kuartal III didorong oleh Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia. Di mana pada September 2022, PMI Manufaktur tercatat sebesar 53,7 atau naik dari 51,7 pada Agustus.

PMI Manufaktur Indonesia pada September 2022 melampaui angka PMI Manufaktur Dunia yaitu 50,3, ASEAN 53,5, Malaysia 49,1. Kemudian Vietnam 52,5, dan Filipina 52,9. Lebih tinggi pula dari Cina 48,1, Jepang 50,8, dan Korea Selatan 47,6.

"Salah satu indikator adalah purchasing manager index yang sebesar 53,7 termasuk salah satu yang tertinggi bersama Thailand di Asia," bebernya.

Secara spasial, lanjut Airlangga penguatan ekonomi saat ini terjadi di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Maluku dan Papua. Di mana kedua wilayah itu pertumbuhannya hampir di atas 13 persen, walaupun kontribusi masih di regional jawa sebesar 56,55 persen.

Sebelumnya, Bank UOB Indonesia juga memproyeksikan ekonomi Indonesia tetap tumbuh positif di 5,4 persen sampai 6 persen pada kuartal III-2022 meski di tengah ancaman resesi global. Perkiraan UOB tersebut sejalan dengan proyeksi batas bawah pemerintah bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal III-2022 akan tumbuh di rentang 5,4 persen - 6 persen.

"Tapi proyeksi kami enggak setinggi 6 persen. Kami menilai proyeksi 5,4 persen yang disebutkan Pak Jokowi itu sangat memungkinkan diraih," ujar Ekonom UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja dalam konferensi pers UOB Economic Outlook 2023, dikutip Jumat (30/9/2022).

Dia menilai, kinerja ekonomi domestik sepanjang Juli-September 2022 ditopang oleh konsumsi dan investasi yang masih terjaga baik. Diikuti kinerja positif neraca perdagangan yang menunjukkan ekspor terus tumbuh.

Indonesia juga diuntungkan dengan peningkatan harga komoditas di pasar internasional, membuat terjadinya commodity boom yang meningkatkan penerimaan negara dengan signifikan. Utamanya ini didorong oleh kinerja ekspor minyak sawit (CPO) dan batu bara.

"Belanja dan investasi masih terus mengalir, konsumsi rumah tangga juga terjaga. Namun kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di September ini mulai terasa tapi itu pun enggak full month, makanya (pertumbuhan ekonomi) 5,4 persen sangat mungkin sebagai dasar," paparnya.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI RI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin