Menuju konten utama

Airlangga: 30 Juta Vaksin COVID-19 Diterima di Kuartal IV-2020

Pemerintah menargetkan agar Indonesia bisa mengakses sekitar 250 juta hingga 300 juta vaksin COVID-19 hingga tahun depan.

Airlangga: 30 Juta Vaksin COVID-19 Diterima di Kuartal IV-2020
Menko Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto (kiri) didampingi Menkopolhukam Mahfud MD memberikan keterangan kepada wartawan terkait perkembangan penanganan COVID-19 di Jakarta, Jumat (11/9/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan 30 juta vaksin COVID-19 akan diterima Indonesia pada kuartal IV tahun 2020.

Airlangga mengatakan pemerintah Indonesia telah melakukan kerja sama dengan banyak perusahaan untuk memproduksi vaksin, sehingga diharapkan pada kuartal I-2020 vaksinasi sudah bisa dilaksanakan.

“30 juta sudah komitmen untuk bisa diberikan di kuartal IV (2020) sehingga di kuartal I (2021) kita bisa melakukan vaksinasi subjek kepada keberhasilan dalam pengetesan clinical trial,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa (15/9/2020) dilansir dari Antara.

Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menyatakan pemerintah sendiri menargetkan agar Indonesia bisa mengakses sekitar 250 juta hingga 300 juta vaksin COVID-19 hingga tahun depan.

“Pemerintah sudah melakukan uji klinis vaksin bukan hanya di Indonesia tapi juga di China, Brazil, Bangladesh, dan Turki. Ini diharapkan selesai pada Desember (2020),” ujarnya.

Ia menjelaskan target itu akan dicapai melalui 10 sumber produksi vaksin yakni Sinovac, G-42/Wuhan Institute Biological Products/Sinopharm, Astra Zaneca, GAVI/CEPI, dan CanSino Biological Inc./Beijing Institute Technology.

“Harga vaksin dari GAVI/CEPI diperkirakan akan lebih rendah sekitar 3 sampai 5 dolar AS sedangkan Sinovac antara 10 sampai 20 dolar AS,” jelasnya.

Kemudian juga dari BioNTech /Fosun Pharma/Pfizer, Modena/NIAID (National Institute of Allergy and Infrctious Diseases, Acturus Therapeutics/Duke-NUS, Genexine Korea, dan Vaksin Merah Putih.

“Pengembangan vaksin kita sendiri yaitu Vaksin Merah Putih ini diharapkan masuk dalam fase ketiga di pertengahan atau kuartal III 2021,” katanya.

Ia menuturkan nantinya pemberian vaksin kepada masyarakat akan berbeda-beda karena ada vaksin yang hanya butuh satu kali suntik dan ada yang dua kali suntik.

“Ada yang satu kali dan dua kali. Sinovac tampaknya dua kali. Kemudian ada Sinopharm diperkirakan satu kali sehingga akan berbeda metode dan harganya,” katanya.

Baca juga artikel terkait VAKSIN COVID-19

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Bayu Septianto