tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim ada lebih dari 100 perusahaan asing yang berencana membangun pabriknya di Indonesia. Airlangga mengatakan, pandemi Covid-19 yang berawal dari Cina telah memberikan pelajaran berharga bahwa rantai pasok barang tidak dapat terpusat di satu negara karena terlalu berisiko.
Untuk itu, kata Airlangga banyak perusahaan multinasional yang mulai merelokasikan industrinya dari Cina ke negara asia lain terutama di kawasan Asean.
“Data dari BKPM terdapat 143 perusahaan yang memiliki rencana relokasi investasi ke Indonesia diantaranya dari AS, Taiwan, Korsel, Jepang, Hongkong, Cina dengan potensi penyerapan tenaga kerja lebih dari 300 ribu,” ucap Airlangga dalam diskusi virtual, Rabu (16/9/2020).
Airlangga mengatakan nama-nama perusahaan itu masuk dalam golongan multinasional. Ia bilang Indonesia sangat memiliki potensi untuk mendapat kesempatan itu. Ia juga mengklaim Indonesia sanggup menyaingi Cina yang saat ini sudah menjadi langganan investasi berbagai negara.
“Ini dapat jadi kesempatan bagi Indonesia menggantikan posisi Cina sebagai tujuan investasi dari hubungan rantai pasok global baru,” ucap Airlangga.
Meski demikian, jauh sebelum pandemi COVID-19, Indonesia sudah beberapa kali mengalami kegagalan dalam menggaet relokasi perusahaan asing yang ingin mencari lokasi baru setelah Cina.
Pada 4 September 2019 lalu misalnya, Presiden Joko Widodo sempat geram karena Indonesia tidak dilirik oleh satu pun dari 33 perusahaan yang melakukan relokasi dari Cina.
Belakangan pada Selasa (30/6/2020), Jokowi juga mendapat kabar kalau ada 7 perusahaan yang berminat dan memastikan akan merelokasi pabriknya dari Cina ke Indonesia. Bahkan waktu itu katanya ada potensi 119 perusahaan lagi yang berminat merelokasi pabriknya ke Indonesia.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Bayu Septianto