tirto.id - Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama, berkelakar menanggapi banyak pihak menolak dirinya jadi bagian BUMN energi itu. BTP mengatakan mereka hanya belum mengenalnya lebih jauh.
"Ya dia belum kenal saya, kan. Dia enggak tau saya udah lulus S3 dari Mako Brimob," kata BTP kepada wartawan saat ditemui di Kementerian BUMN, Senin (25/11/2019).
Mako Brimob adalah tempat BTP ditahan sebagai tersangka kasus penistaan agama. Dia mendekam di sana selama satu tahun delapan bulan 15 hari.
BTP juga pernah menanggapi santai penolakan terhadap dirinya pada Rabu, 20 November 2019 di Semarang. Saat itu dia bilang: "Kayaknya hidup gue ditolak melulu. Hidup ini ya enggak ada bisa setuju 100 persen. Tuhan saja ada yang nentang kok."
Salah satu yang menolaknya menjabat di BUMN adalah Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), seteru lama BTP sejak 2016.
"Apa di Indonesia enggak ada lagi orang yang track record-nya baik, sopan, tidak kasar, tidak terindikasi korupsi?" kata Ketua PA 212 Slamet Ma'arif. "Hati-hati Pak [Jokowi], jaga perasaan umat biar kondusif ini negara," tambahnya.
Penolakan juga datang dari Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB). Spanduk menolak BTP terbentang di kantor perusahaan minyak itu.
Ketua Umum FSPBB Arie Gumilar mengatakan alasan serikat menolak BTP adalah "rekam jejak, sikap, dan perilaku yang bersangkutan, yang selalu membuat keributan dan kegaduhan di mana-mana."
Ahok resmi jadi bagian dari Pertamina pada Jumat (22/11/2019). Namanya diumumkan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Hari ini dia menerima surat keputusan pengangkatan.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Rio Apinino