tirto.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan berencana meringkas proses lelang proyek pembangunan semua Masjid Raya di ibu kota pada masa mendatang.
Proses lelang, menurut Ahok sebaiknya tidak perlu melewati banyak tahapan. Lelang bisa diringkas hanya untuk satu kontrak pembangunan yang sudah mencakup seluruh bagian masjid. Dengan begitu, selain agar proses pembangunan lebih cepat selesai, juga akan menghemat biaya.
Ahok menyatakan hal ini di sela kunjungannya ke lokasi pembangunan Masjid Raya di Daan Mogot, Jakarta Barat pada Senin (6/3/2017).
Pada kunjungan menjelang masa cuti tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk mengikuti kampanye putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 itu, Ahok mendatangi lokasi pembangunan masjid itu pada Senin sore, Pukul 16.10 WIB, mengendarai mobil Toyota Fortuner hitam.
Saat tiba, Ahok langsung menyalami para pejabat setempat dan mengenakan helm bangunan berwarna putih sebelum masuk ke dalam kompleks bangunan Masjid Raya itu. Di dalam masjid, Ahok melihat-lihat rancang bangun yang ditempel di papan tulis, rangka scaffolding di dalam masjid, dan taman yang belum tertata rapi.
Ia sempat bertanya ke pihak pengawas pembangunan masjid ini, “Atap ada bocor ga?”
“Sampai sekarang belum ada.”
Ahok lalu menjelaskan pembangunan Masjid Raya di Daat Mogot merupakan contoh kasus proyek yang lamban karena melalui tahapan proses lelang yang panjang.
“Ini juga contoh pembangunan yang kita sebetulnya ke depan tidak mau lagi lelangnya per tahap per tahap, lama dan biayanya jadi mahal. Ini total habis Rp164 miliar. Kalau bisa langsung sekaligus (satu tahap lelang saja) mungkin bisa lebih murah, jadi bisa lebih cepat,” kata Ahok.
Ia menambahkan Pemprov DKI Jakarta saat ini sedang mencari sejumlah lahan lain untuk calon lokasi baru pembangunan Masjid Raya lain.
“Kita akan cari lagi (daerah kosong), bangun lagi di daerah (Jakarta) Selatan sama (Jakarta) Timur. Kalau (Jakarta) Pusat ada Masjid Istiqlal, (Jakarta) Utara ada Islamic Center. Jadi, konsepnya seperti itu. Ada rusun, ada Masjid Rayanya,” ujar Ahok.
Pengawas pelaksana pembangunan Masjid Raya di Daan Mogot, Fanny Wullur sependapat dengan Ahok. Menurut dia, sebaiknya proyek dilelang untuk satu kontrak secara langsung agar pembangunan bisa lebih cepat.
“Itu taman juga belum dikontrakan,” kata Fanny menjelaskan lambannya pengerjaan sebagian gedung di Masjid Raya Daan Mogot.
”Cuma di kontraknya berbeda. Kenapa tidak dibuat kontrak sekaligus karena kemarin anggaran dipilah, karena ada anggaran di taman gedung. Dia (Ahok) akan buat ga perlu dibuat bertahap, tapi satu lelang sekaligus.”
Fanny menambahkan Ahok ingin memastikan pengerjaan proyek masjid ini bisa berjalan sesuai target sebab dijadwalkan akan diresmikan Presiden Joko Widodo pada April 2017 mendatang.
“Sebagai pimpinan dia harus memastikan yang sudah dibuat. Dia terikat dengan waktu dinasnya. Ya dia harus memastikan saat waktu dinasnya,” kata Fanny.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Addi M Idhom