Menuju konten utama
Pilkada Serentak 2024

Ahok Bicara Peluangnya Maju Pilgub DKI hingga Anies Dilirik PDIP

Ahok mengaku masih menunggu sikap parpol, sebab PDIP tidak bisa maju sendiri dan harus berkoalisi.

Ahok Bicara Peluangnya Maju Pilgub DKI hingga Anies Dilirik PDIP
Basuki Tjahaja Purnama menyalami sejumlah hadirin disela acara peringati HUT RI di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2019). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc.

tirto.id - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, berterima kasih atas keinginan warga agar dirinya kembali maju di Pilgub Jakarta 2024. Akan tetapi, Ahok mengaku masih menunggu sikap parpol. Sebab, PDIP tidak bisa maju sendiri dan harus berkoalisi.

“Kami [PDIP] kurang 6 kursi dan untuk kerja sama, kayaknya saya lihat, ya enggak tahu mungkin atau enggak mungkin,” kata dia dalam acara ‘Ahok Ask Anything’ secara luring di Jakarta, Sabtu (22/6/2024).

Alasan lain, kata Ahok, permasalahan koalisi dan ketentuan kandidat yang diusung maju pilkada adalah urusan DPP PDIP. Dai sebagai kader akan mengikuti Keputusan parpol.

Ahok mengaku, partai lebih suka menggunakan jasa dia sebagai konseptor dan mengajarkan para kader terhadap masalah bangsa. Ia mengatakan, kondisi ekonomi dunia akan semakin sulit akibat krisis pangan, krisis keuangan hingga krisis energi.

Ahok mengaku sudah menawarkan program ke beberapa kader PDIP. Salah satu konsep adalah membuat program makan gratis di balai kota. Ia mendorong program makan tersebut bukan dengan banyak menu, melainkan makan menu spesifik. Ia mengatakan, pemerintah bisa menggunakan jasa SMK untuk memasak, sementara pengambilan makan bisa menggunakan kartu seperti kartu ATM.

Terkait kemungkinan pengusungan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, oleh PDIP, Ahok menyerahkan semua kepada DPP. Ia menillai, DPP PDIP tentu punya kriteria kandidat yang bisa dicalonkan seperti kadar nasionalisme, pernah menyuarakan pemecah bangsa atau tidak.

“Saya kira itu ada filternya di PDIP. Nah, PDIP adalah partai demokratis. Dia membuka, dia menyerap aspirasi dari masyarakat. Tentu di sana ada nama Pak Anies dong dan masyarakat juga mau Pak Anies kembali jadi gubernur,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

“Tentu kader partai PDIP mengusulkan ini loh hasil dari aspirasi rakyat, diusulkan. Soal diputuskan oleh DPP, DPP punya kriteria. Kami partai ideologis,” lanjut Ahok.

Ahok menjawab kemungkinan menjadi bagian dari timses Anies jika benar diusung PDIP. Meski tidak menjawab spesifik, tapi ia hanya menyatakan seseorang yang berorganisasi harus disiplin dan mengikuti aturan organisasi.

“Kalau keputusan partai berbeda dengan ideologi partai, ya pasti semua orang akan tinggalkan partai seperti itu. Nah ini prinsip yang kita diajarkan,” tutur Ahok.

Hingga saat ini, PDIP memang belum menentukan sikap politik dalam Pilkada Jakarta. Akan tetapi, DPD PDIP Jakarta mengusulkan sejumlah nama bakal cagub, seperti eks Panglima TNI Andika Perkasa, Mensos Tri Rismaharini, dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. Dari daftar nama yang diusulkan ada pula nama Anies Baswedan.

Sebagai catatan Anies dan Ahok pernah bertarung sengit dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Anies mengalahkan Ahok yang merupakan petahana kala itu. Setelah kalah pilkada, Ahok langsung dipenjara pada Mei 2017 akibat kasus penistaan agama jelang gelaran pilgub.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz