tirto.id - Bakal pasangan calon (bapaslon) kontestan Pilwalkot Yogyakarta 2024, Muhammad Afnan Hadikusumo-Singgih Raharjo, deklarasi di eks Balaikota Yogyakarta, Gedung Punokawan, jalan KH Ahmad Dahlan No 71, Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta pada Selasa (27/8/2024) pagi.
Pasangan ini mengusung tagline 'Pasti Pas', akronim dari 'Paseduluran Sejati Pasangan Afnan-Singgih'. Pasangan ini disokong oleh delapan parpol, yaitu Partai Golkar, Gerindra, PKS, PPP PKB, PSI, Partai Buruh, dan Partai Ummat.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Yogyakarta, Agus Mulyono, memimpin deklarasi dengan membacakan pernyataan dukungan dari 8 parpol pengusung Afnan-Singgih.
“Kami pimpinan partai politik di Kota Yogyakarta yang hadir pada hari ini menyatakan mendukung dan mengusung Muhammad Afnan Hadikusumo-Singgih Raharjo sebagai bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta pada Pilkada Serentak 2024," ujar Agus.
Afnan-Singgih kompak datang dengan setelan kemeja putih lengan panjang dan celana berwarna coklat muda. Dalam sambutannya, Afnan membeberkan sengaja memilih gedung eks Balaikota Yogyakarta sebagai lokasi deklarasi karena ingin meniti sejarah pemerintahan di Kota Gudeg.
Afnan kemudian menyebut kesepakatan koalisinya untuk tidak menyebut kata 'walikota'. "Saya sepakat Walikota terlalu mewah. Jabatan di Kota Yogyakarta ya jadi pelayanan masyarakat," ujarnya.
Dalam kesempatannya ini, Afnan mengatakan ingin membangun Kota Yogyakarta menjadi lebih baik dengan masyarakat heterogen yang Jogjani.
“Khas yang Jogjani. Gotong royong. Pembangunan di Kota Yogyakarta tidak bisa sendiri jadi semua harus bekerja," ucapnya.
Politikus Golkar ini pun mengatakan, semua partai pengusung dan pemerintah dapat bersama membangun Kota Yogyakarta. Termasuk, kritik yang disebutnya juga dibutuhkan.
“Kami tidak antikritik, yang penting tidak ngamuk. Masukan akan kami dengarkan untuk perbaikan ke depan. Tepo seliro itu toleransi. Pemerintah mengedepankan toleransi karena heterogen sehingga dengan toleransi menyemangati masyarakat di wilayah kita," kata dia.
Sementara itu, Singgih mengatakan, dalam membangun suatu wilayah tidak bisa ditumpukan pada wali dan wakil walikota beserta jajaranya. Tapi juga dibutuhkan peran serta masyarakat.
“Maka kami mengajak mari bareng-bareng membangun Kota Yogyakarta yang kita cintai ini. Kota yang sudah sudah sangat famous baik guyup rukun, gotong royong, budaya, ekonomi, ekonomi kreatif, UMKM sangat luar biasa,” kata dia.
Meski demikian, dengan segala kemajuan di Kota Yogyakarta, eks Kepada Dinas Pariwisata DIY ini bilang punya ekspektasi lebih. “Kota memiliki nilai yang lebih tinggi lagi. Maka saya memohon bareng-bareng membangun kota Yogyakarta agar lebih baik lagi," ucapnya.
Herry Zudianto Ikut Deklarasi
Herry Zudianto turut hadir dalam deklarasi Afnan-Singgih. Walikota Yogyakarta periode 2001-2011 itu berkelakar sudah terlampau tua saat ditodong pertanyaan akan menjadi ketua tim pemenangan Afnan-Singgih.
“Ketuaan. Mungkin nanti penasihat. Ketua itu teknis, anak muda lah, strategis pemenangan, luweh pinter anak-anak sekarang. Medsos lebih ngerti," kata Herry.
Herry bilang, tiap zaman pasti memiliki tantangan dan selalu ada perubahan. Namun, ilmu yang digunakan dengan baik, kata dia, akan sangat membantu dalam menyelesaikan masalah.
“Yang penting tadi ilmu apa yang kamu punya, insyaallah akan menjadi sesuatu yang optimal untuk menjawab segala tantangan,” kata dia.
Herry mengaku tidak akan menggurui Afnan-Singgih. Namun dia siap jika diminta untuk memberikan nasihat.
Penulis: Siti Fatimah
Editor: Abdul Aziz