tirto.id - Empat organisasi buruh menggelar demonstrasi di Patung Kuda, Jakarta Pusat pada hari ini, Senin, 5 Juni 2023. Mereka menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia (Perppu) Cipta Kerja. Lantas apa isi tuntutannya?
Empat organisasi buruh tersebut berasal dari Jakarta, Bekasi, Bogor, dan Depok. Mereka direncanakan berdemo di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) dan Istana Negara.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan jumlah buruh yang akan mengikuti aksi demonstrasi diprediksi mencapai 2.000 orang.
Said menjelaskan, empat organisasi tersebut merupakan organisasi buruh besar di Indonesia yang dipimpin oleh Dharta Pakpahan yakni KSPI, ORI KSPSI, KPBI, serta KSBSI.
Para buruh mengajukan tiga tuntutan dalam aksi demonstrasi tersebut. Berikut isinya:
- Mencabut Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.
- Meralat parliamentary threshold 4 persen dari suara sah nasional atau 4 persen dari jumlah kursi DPR RI.
- Dan meniadakan presidential threshold 20 persen.
Said menambahkan, tiga tuntutan tersebut merupakan tiga paket UU yang membuat demokrasi terpimpin dan masa depan para buruh terancam. Hal itu juga dinilai hanya mementingkan para penguasa politik, oligarki dan tidak memihak kepada rakyat.
Demo Nakes di Gedung DPR Jakarta Hari Ini
Di sisi lain, aksi demonstrasi juga dilakukan para tenaga kesehatan (nakes) di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hari ini, Senin, 5 Juni 2023. Mereka menuntut agar menghentikan pembahasan terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan Omnibus Law.
Para nakes menilai, terdapat isi pokok dari RUU Kesehatan Omnibus Law yang tidak sesuai dan pemerintah dianggap terlalu cepat dalam pengesahannya.
Sementara itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan organisasi kesehatan lainnya melihat bahwa pembahasan yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat tidak bisa dilakukan dengan terburu-buru.
Baik secara filosofis, yuridis, dan sosiologis RUU Kesehatan Omnibus Law tidak lebih baik dari UU yang akan dihapus. Selain itu, RUU itu juga dinilai diskriminatif dan berpotensi menimbulkan kriminalisasi kepada para nakes.
Atas aksi demonstrasi tersebut, arus lalu lintas (lalin) dari Patung Kuda ke Istana Negara terpaksa harus dialihkan, begitu pula dengan arah sebaliknya dari Istana Negara ke Patung Kuda.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengungkapkan, saat ini sedang dilakukan persiapan untuk mengalihkan arus di Jalan Merdeka Barat, di mana keduanya sama-sama ditutup.
Komarudin mengatakan, telah dikerahkan setidaknya sebanyak 2 ribu lebih personel untuk mengamankan jalannya dua aksi demonstrasi tersebut.
Dia menganjurkan untuk tidak melewati ruas jalan yang menjadi rute dalam aksi demonstrasi supaya masyarakat terhindar dari kemacetan.
Komarudin menambahkan, peserta aksi demo diimbau agar mengutarakan tuntutannya secara baik dan tertib sesuai peraturan yang ada. Sementara itu, pihak kepolisian akan melakukan pengawalan serta pelayanan jalannya aksi atau aktivitas masyarakat lainnya.
Penulis: Tifa Fauziah
Editor: Alexander Haryanto