Menuju konten utama

Absennya FPI dan Sejumlah Ormas dalam Aksi 313

FUI memastikan bahwa aksi 313 untuk menuntut pemerintah memberhentikan Ahok sebagai gubernur. Namun, aksi ini tidak diikuti oleh ormas-ormas yang sebelumnya mengungkapkan tuntutan yang sama, termasuk FPI.

Absennya FPI dan Sejumlah Ormas dalam Aksi 313
Ribuan umat islam melakukan Aksi Bela Islam III di kawasan Monas, Jakarta, Jum'at, (2/12). TIRTO/Andrey Gromico

tirto.id - Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al-Khaththath memastikan aksi 313 tetap dilaksanakan pada Jumat (31/3/2017). Demonstrasi yang diperkirakan diikuti 100.000 massa itu akan digelar usai salat Jumat hingga sore hari.

Mereka akan melakukan long march dari Masjid Istiqlal menuju ke Istana Negara dengan memutar di Jalan Medan Merdeka Timur, kemudian berbelok ke Kedubes Amerika Serikat. Mereka akan melintasi Balai Kota, Jakarta hingga patung kuda. Setelah itu, mereka berbelok ke Jalan Medan Merdeka Barat dan berhenti di depan Istana Negara. Acara tersebut akan ditutup dengan salat Magrib berjamaah.

“InsyaAllah aksi itu dimulai salat Jumat di Istiqlal dan berakhit di Istana Negara,” kata Al-Khaththath, di Masjid Baiturrahman, Jalan Saharjo, Tebet, Jakarta, Kamis (30/3/2017).

Al-Khaththath menjelaskan aksi 313 akan menuntut satu poin, yakni menuntut agar Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang sudah berstatus sebagai terdakwa dalam kasus penistaan agama diberhentikan dari jabatannya sebagai gubernur DKI, dan segera dijebloskan ke penjara.

Pria kelahiran Pasuruan 12 Juni 1964 ini membandingkan Ahok dengan terpidana korupsi Ratu Atut Choisiyah. Menurut dia, saat menjadi tersangkut kasus korupsi, mantan Gubernur Banten itu langsung ditahan. Namun, saat ini Ahok justru masih bisa dibiarkan bebas meskipun sudah berstatus terdakwa.

Menurut Al-Khaththath, aksi yang dikoordinir oleh FUI ini terbuka untuk umum. Ia mempersilakan setiap pihak untuk ikut dalam aksi 313 ini. Dalam aksi ini, pria yang juga menjabat Sekretaris Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) ini mengklaim akan dihadiri oleh sejumlah tokoh, seperti Amien Rais, Ahmad Dhani, Elvi Sukaesih dan Camelia Malik. Habib Rizieq pun diklaim akan hadir dalam aksi tersebut.

Aksi 313 ini diperkirakan akan diikuti oleh sekitar 100.000 peserta. Massa ini berasal dari berbagai daerah, seperti Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Ormas yang ikut pun terdiri atas Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Parmusi, dan anggota Forum Umat Islam lainnya.

Menurut Al-Khaththath, massa aksi dari luar daerah akan beristirahat di sejumlah masjid di Jakarta. Dalam hal ini, Al-Khaththath mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan Masjid Istiqlal untuk menampung massa. “Sudah disampaikan surat kemarin. Hari ini akan ada pembicaraan khusus,” ujarnya.

Hal itu dibenarkan Kepala Bagian Protokoler Masjid Istiqlal, Abu Hurairah. Menurut Hurairah, pihaknya mendapat informasi kalau Masjid Istiqlal akan menjadi tempat singgah massa aksi. Ia mengaku sudah mendapat surat pemberitahuan aksi tersebut.

“Jadi kami kan barusan hari ini sudah dapat surat resmi dari koordinator panitia aksi," ujar Hurairah, saat dihubungi Tirto.

Hurairah mengatakan, masjid Istiqlal mempersilakan massa aksi untuk berkumpul di Masjid Istiqlal. Pihaknya tidak mempermasalahkan karena aksi 313 tidak berlangsung di Istiqlal. “Karena kan di Istiqlal hanya salat, tidak ada aksi. Jadi Masjid Istiqlal tidak ada hak untuk melarang saudara-saudara kita yang akan mampir beribadah besok," kata Hurairah.

Namun, Hurairah meminta kepada massa aksi yang menginap untuk mengikuti ketentuan Masjid Istiqlal. Ia berharap, mereka bisa hemat menggunakan air karena alat pompa masjid Istiqlal sudah uzur. Selain itu, ia berharap massa aksi yang menginap tidak tidur di karpet yang biasa digunakan untuk salat, serta menjaga kebersihan masjid.

Sedangkan untuk pengamanan, Hurairah mengaku sudah menyerahkan kepada Polsek Sawah Besar dan TNI untuk masalah pengamanan. Mereka sudah berkoordinasi begitu wacana aksi 313 mengemuka. “Jauh sebelum mereka minta izin begitu ada itu di media, kami sudah antisipasi,” kata dia.

Aksi 313 Bermuatan Politis?

Sementara itu, saat disinggung mengenai tudingan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj tentang aksi 313 bermuatan politis, Al-Khaththath hanya menjawab diplomatis. “Saya tidak dalam posisi mengomentari. Yang penting jangan melarang kegiatan ini, karena ini dilindungi undang-undang. Nanti kalau dilarang, diketawain anak kecil,” kata Al Khaththath.

Seperti diketahui, Ketua Umum PBNU melarang keras Nahdliyin untuk ikut demo atau aksi yang digelar atas prakarsa FUI. Seperti dilansir NU Online, Said Aqil menegaskan bahwa aksi 313 hanya buang-buang energi dan waktu saja.

Selain itu, Kiai Said yang juga menjadi Ketua Lembaga Persahabatan Organisasi Masyarakat Islam (LPOI) tidak mengizinkan warga ormas-ormas tersebut turun pada dalam demo tersebut. “Saya adalah Ketua Lembaga Persahabatan Organisasi Masyarakat Islam. Ada 12 ormas (yang tergabung). Ada Al Irsyad, PITI, Mathlaul Anwar, dan lain-lainnya. Warga ormas itu saya larang untuk ikut demo (313),” tegasnya.

Meski demikian, Kiai Said mempersilakan orang yang mau demo. Namun ia menyayangkan kalau demo itu digelar dengan mengatasnamakan agama.

Dalam konteks ini, Al-Khaththath mengaku telah mengundang Said Aqil untuk berperan dalam aksi melengserkan gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. “Saya berkewajiban mengundang, dan kami undang Said Aqil. Datang atau tidak tergantung takdir,” kata Al-Khaththath.

Al-Khaththath juga menampik jika aksi 313 yang digelar dianggap politis. Menurut dia, aksi 313 menggunakan dana pribadi secara swadaya. “Saya tidak mengerti analisis apa orang bilang ini bermuatan politik atau tidak. Tadi sudah saya jelaskan bahwa aksi dari dalam perspektif undang-undang dilindungi undang-undang di tempat umum, apalagi masalah yang tidak kita anggap sepele," ujar Al-Khaththath.

Al-Khaththath mengklaim bahwa aksi yang dilakukannya tidak ada kaitannya dengan politik Pilkada DKI Jakarta. Apa yang mereka lakukan, menurut Al-Khaththath sebagai bagian dari menegakkan ajaran Islam. "Kalau pilkada nanti kita aksi lagi aja lah," kata Al-Khaththath.

Sementara itu, salah satu peserta aksi 313, Ustaz Luthfi Bashori Alwi mengatakan bahwa aksi ini sebagai langkah umat Islam untuk menuntut keadilan dalam kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok.

"Sebenarnya kita melaksanakan suatu hal yang baik ini yaitu menuntut keadilan di bumi nusantara bagi umat Islam sejak awal aksi sampai hari ini," kata Luthfi di Masjid Baiturrahman, Jalan Saharjo, Tebet, Jakarta.

Menurut Luthfi, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian umat Islam dalam menegakkan syariat Islam. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Fatwa MUI Malang ini menuturkan, pelecehan surat Al-Maidah 51 merupakan masalah serius bagi umat Islam dan harus ditindaklanjuti dengan baik. Ia mengatakan, umat Islam tidak dapat digolongkan sebagai salah satu muslim apabila tidak memperdulikan masalah Islam.

FPI Absen di Aksi 313

Sementara itu, Front Pembela Islam (FPI) justru absen dalam aksi 313 ini. Juru bicara FPI, Slamet Maarif mengaku mereka tidak ikut secara organisasi dalam aksi akbar tersebut. “Secara organisasi kami tidak ikut dalam aksi tersebut, tapi kami tidak melarang setiap warga negara siapapun dia untuk ikut dalam aksi tersebut," ujar Slamet saat dihubungi Tirto, Kamis (30/3/2017).

Slamet menuturkan, mereka tidak ikut secara organisasi karena gerakan Islam harus bersinergi. Saat ini, FPI berfokus pada gerakan subuh berjamaah, wisata Al Maidah 51, pengawalan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua dan sidang penistaan agama. Mereka menyerahkan kepada ormas lain untuk melakukan agenda tersebut untuk kemaslahatan umat.

“Semua harus saling mendukung dan mendoakan. Kami sedang sangat fokus di pemenangan gubernur muslim," tutur Slamet.

Slamet mengatakan, mereka tidak akan mengerahkan satu pun personel laskar FPI ke aksi 313. DPP FPI menyerahkan semua kepada tim pengamanan FUI dalam mengamankan aksi 313.

"Kami percaya PAM dari FUI akan bekerja dengan baik dan mampu mengamankan aksi besok," ujar Slamet.

Saat disinggung mengenai adanya anggota FPI yang hadir pada aksi 313, Slamet tidak menyangkal kemungkinan tersebut. Ia mengatakan semua orang, termasuk pengurus FPI bisa datang secara pribadi sesuai kehendak masing-masing. Slamet pun tidak bisa menjawab kemungkinan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab ikut hadir dalam aksi tersebut.

"Secara pribadi saya belum tahu," kata Slamet.

Berbeda dengan FPI. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) justru menyatakan akan berpartisipasi dalam aksi 313 ini. Juru bicara HTI, Ismail Yusanto mengatakan bahwa pihaknya akan ikut dalam aksi tersebut. "Anggota aktivis HTI ikut," kata Ismail saat dihubungi Tirto.

Menurut Ismail, HTI akan selalu ikut dalam aksi Islam, apalagi aksi besok membela Islam. Ismail mengaku, HTI selalu mendapat informasi tentang pembelaan Islam dan memrotes penista Alquran. Sayang, Ismail tidak merinci besaran personel yang ikut dalam aksi tersebut.

Ismail tidak bisa merinci jumlah massa yang ikut karena aksi digelar saat hari kerja. Mereka pun mempercayakan masalah pengamanan kepada pihak pengamanan aksi. Mereka tidak ikut membantu karena meyakini tim pengamanan aksi 313.

"Kita percayakan pada panitia," kata Ismail.

Baca juga artikel terkait DEMO 313 atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz