Menuju konten utama

Abrasi di Minahasa Selatan: 133 KK Mengungsi & 41 Rumah Terbawa Air

Kepala BNPB menyebut kondisi di pesisir Pantai Boulevard, Kelurahan Bitung dan Kelurahan Uwuran Satu, Minahasa Selatan masih belum aman.

Abrasi di Minahasa Selatan: 133 KK Mengungsi & 41 Rumah Terbawa Air
15 Rumah, 1 Jembatan, dan 1 Penginapan Amblas Akibat Abrasi di Kabupaten Minaha Selatan Sulut. foto/Dok. BNPBB

tirto.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan sampai saat ini ada sekitar 133 kepala keluarga (KK) yang mengungsi dan 41 rumah yang terbawa air akibat abrasi di pesisir Pantai Boulevard, Kelurahan Bitung dan Kelurahan Uwuran Satu, Kecamatan Kepulauan Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada Rabu (15/6/2022) pukul 14.00 Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA).

“Ada sekitar 133 kepala keluarga yang terpaksa mengungsi, rumahnya habis terbawa air. Sampai saat ini terdata ada 41 rumah yang terbawa air dan laporan dari tadi pagi juga masih ada,” tutur dia dalam konferensi pers bertajuk “Perkembangan Penanganan Abrasi Pantai”, yang disiarkan langsung via Instagram BNPB Indonesia, @bnpb_indonesia pada Jumat (17/6/2022) sore.

Suharyanto juga mengeklaim bahwa mereka sudah meninjau langsung ke lapangan. “Dan memang kondisinya masih belum aman,” ucap dia.

Sementara itu, pemerintah daerah (pemda) setempat juga telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari terhitung sejak Rabu (15/6/2022). Hal ini dilakukan sebagai upaya percepatan penanganan darurat bagi para warga terdampak.

Kemudian Suharyanto menyebut seusai tahap tanggap darurat selesai dan tidak ada lagi warga yang harus mengungsi, ada data yang jelas terhadap rumah warga yang harus direlokasi atau dibangun kembali, maka nanti akan dilaksanakan pendataan-pendataan agar masyarakat yang rumahnya hilang, akan dipindahkan atau mendapat tempat tinggal baru oleh pemerintah.

“Di situ akan dilaksanakan pendataan-pendataan. Bahwa nanti masyarakat yang rumahnya hilang itu akan dipindahkan,” ujar dia.

Suharyanto memastikan bahwa mereka telah menyiapkan beberapa lahan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Pertanahan Nasional (BPN), serta bekerja sama dengan bupati setempat untuk memberikan tempat tinggal kepada masyarakat yang rumahnya hilang akibat abrasi.

“Sudah disiapkan beberapa lahan oleh Kementerian PUPR, oleh BPN, nanti bekerja sama dengan Pak Bupati, mereka ini akan dikasihkan untuk mendapat tempat tinggal yang baru oleh pemerintah,” ucap dia.

Baca juga artikel terkait ABRASI PANTAI atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri