Menuju konten utama

Abdul Mu'ti: Tourtravelmuhammadiyah Bukan Milik Muhammadiyah

Tourtravelmuhammadiyah ramai disebut dapat memberangkatkan haji secara mandiri.

Abdul Mu'ti: Tourtravelmuhammadiyah Bukan Milik Muhammadiyah
Umat Islam menghadap ka'bah seusai melaksanakan tawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Minggu(19/5/2024).Sigid Kurniawan/MCH 2024

tirto.id - Sekretaris Umum Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, menjelaskan bahwa pihaknya tidak memiliki kaitan dengan perusahaan pemberangkatan haji, Tourtravelmuhammadiyah, yang disebut dapat memberangkatkan haji secara mandiri. Dirinya menjelaskan bahwa Lembaga travel tersebut tidak ada kaitannya dengan Pengurus Pusat Muhammadiyah.

"Sudah saya cari informasi, itu bukan travel milik Muhammadiyah," kata Abdul Muti saat dihubungi Tirto, Selasa (21/5/2024).

Secara terpisah, pengelola Tourtravelmuhammadiyah, Siti Sumiyatun Santoso menjelaskan bahwa lembaga tersebut terafiliasi dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyumas. Bahkan dia menyebut nomor rekening yang digunakan adalah milik Muhammadiyah Banyumas.

"Ini milik persyarikatan (Muhammadiyah) Banyumas. Sekarang kan setiap Muhammadiyah kan berjalan sendiri-sendiri dari daerah masing-masing," kata dia.

Dalam menjalankan usaha pemberangkatan haji dan umrah tersebut, Siti menjelaskan bahwa dia belum memiliki izin dari Kementerian Agama. Dia mengungkapkan bahwa saat ini dia hanya mengantongi izin dari Kedutaan Arab Saudi.

"Jadi yang di Banyumas itu saya menggunakan izin dari Kedutaan, yang ada di Kuningan" kata dia.

Melalui izin tersebut, dia bisa memberangkatkan haji non kuota atau haji furoda yang dikelola langsung oleh pemerintahan Arab Saudi. Bagi masyarakat yang menghendaki dikenai tarif 20.000 dolar Amerika Serikat.

"Nanti dari Persyarikatan membayar langsung pesawat, visa, masyair (izin tinggal), bukan dari saya tapi mereka yang transfer," kata Siti.

Baca juga artikel terkait HAJI 2024 atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Flash news
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang