tirto.id - Jalan Lintas Sumatra merupakan jalur alternatif non tol yang menghubungkan beberapa kota dan provinsi di Sumatra. Jalanan ini ramai dilalui para pemudik, khususnya pada musim mudik jelang dan usai Lebaran.
Jalan Lintas Sumatra termasuk salah satu jalur yang populer untuk mobilitas pengendara antar kota dan provinsi di Sumatra. Kendati demikian, beberapa titik Jalan Lintas Sumatra rawan kecelakaan dan rawan begal.
Bagi pengemudi yang baru pertama kali melalui area ini perlu mengetahui tips melewati jalur lintas Sumatra yang aman.
Jalan Lintas Sumatra adalah jalan nasional yang membentang dari utara (Banda Aceh) hingga ke selatan (Pelabuhan Bakauheni Lampung). Berdasarkan rutenya, jalan ini terbagi menjadi tiga, yaitu Jalan Raya Lintas Timur (Jalintim), Jalan Raya Lintas Tengah (Jalinteng), dan Jalan Raya Lintas Barat (Jalinbar).
Semua rute akan menghubungkan sejumlah provinsi di Sumatra, tapi melalui kota yang berbeda-beda. Contohnya, rute Lintas Timur Sumatra merupakan rute yang melewati Aceh, Sumatra Utara, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, dan Lampung.
Ada juga jalan lintas barat Sumatra yang melalui provinsi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, dan Lampung. Sementara itu, Jalan Lintas Tengah akan melewati beberapa daerah lain di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jambi, Sumatra Selatan, dan Lampung.
Tips Aman Melewati Jalan Lintas Sumatra
Jalan Lintas Sumatra termasuk salah satu jalan utama sehingga ramai dilalui banyak pengendara, khususnya saat musim liburan. Berikut beberapa tips melewati Jalan Lintas Sumatra agar selamat sampai tujuan:
1. Mencari informasi tentang Jalan Lintas Sumatra
Bagi pengendara yang belum pernah melewati Jalan Lintas Sumatra sebaiknya mencari informasi sebanyak mungkin tentang jalur yang dilewati. Informasi yang perlu dicari tahu meliputi rute terbaik, mulai dari jarak tempuh, kondisi jalan, hingga keberadaan SPBU.
Salah satu hal yang tak boleh diabaikan adalah memilih jalur lintas Sumatra yang aman. Perlu diketahui bahwa ada sejumlah jalur rawan begal yang harus diwaspadai di Jalan Lintas Sumatra.
Jalur ini biasanya sepi dan dikelilingi hutan/perkebunan. Berikut beberapa jalur yang dianggap rawan begal:
- Kabupaten Tulang Bawang, Lampung Tengah;
- Mesuji, Lampung Timur;
- Simpang Meo;
- Jalan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang.
2. Melakukan cek kendaraan dan ban cadangan
Pengendara yang hendak melakukan perjalanan jauh melewati Jalan Lintas Sumatra perlu memastikan kendaraan dalam kondisi yang baik. Cek kondisi kendaraan sebelum berangkat, mulai dari mesin, rem, lampu, hingga ban cadangan.
Hal ini karena pengendara mungkin akan kesulitan menemukan bengkel di sepanjang Jalan Lintas Sumatra. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk melakukan pengecekan di bengkel sebelum memulai perjalanan.
3. Menghindari pergi malam
Atur jadwal perjalanan dengan menghindari berkendara saat malam hari jika memungkinkan. Berkendara malam hari di Jalan Lintas Sumatra kurang disarankan
Hal ini karena pada malam hari jarak pandang terbatas, sehingga pengendara lebih sulit mengantisipasi jalanan rusak. Berkendara di malam hari juga berisiko menyebabkan pengendara ngantuk di jalan dan kelelahan.
Tak hanya itu, perjalanan malam di Jalan Lintas Sumatra juga rawan aksi kriminal, terutama di jalur lintas timur Sumatra dan beberapa titik rawan begal lainnya.
Jika terpaksa bepergian di malam hari, pastikan kondisi tubuh dalam kondisi prima dan tidak mengantuk. Pengendara bisa beristirahat total sebelum melakukan perjalanan atau membawa minuman penambah energi jika perlu.
4. Memastikan bahan bakar cukup
Jalan Lintas Sumatra memiliki banyak SPBU sehingga pengemudi tidak perlu takut kehabisan bahan bakar. Namun, bagi pelaku perjalanan jauh di malam hari, pengendara wajib memastikan bahan bakar cukup hingga menemukan SPBU selanjutnya.
Menurut pengalaman sejumlah pengendara, tidak semua SPBU di kawasan Jalan Lintas Sumatra buka selama 24 jam. Terkadang ada pula SPBU yang masih buka, tapi ada jenis bahan bakar yang tidak tersedia, misalnya solar.
Demi mengantisipasi kehabisan bensin, pengendara bisa mengisi bahan bakar begitu menemukan SPBU. Pastikan tangki bahan bakar selalu penuh dan lakukan pengisian meskipun BBM masih tersisa banyak.
Langkah antisipasi lainnya adalah membawa bahan bakar cadangan dalam jeriken yang tertutup rapat/tidak bocor.
5. Selalu waspada di jalan
Beberapa titik di Jalan Lintas Sumatra memiliki kondisi jalan yang kurang baik, mulai dari bergelombang hingga berlubang. Selain itu, Jalan Lintas Sumatra tergolong jalur yang ramai kendaraan.
Pengendara mungkin akan sering bertemu dengan mobil, bus, atau truk yang ugal-ugalan, bermanuver zig-zag, atau memblokir jalan. Oleh karena itu pengemudi harus ekstra waspada dan sebaiknya tidak terlalu mengebut di jalan.
6. Menjaga jarak dengan truk
Jika bertemu dengan truk atau kendaraan besar, sebaiknya jaga jarak atau tidak mengemudi terlalu dekat. Pasalnya, beberapa titik Jalan Lintas Sumatra merupakan tanjakan terjal dan berkelok.
Medan semacam ini tentu tidak mudah bagi truk atau kendaraan besar lainnya. Hal ini dibuktikan dari banyaknya kasus kecelakaan bus dan truk terguling di Jalan Lintas Sumatra karena kendaraan besar gagal menanjak.
Kejadian tersebut bisa jadi lebih buruk jika pengendara lainnya kurang menjaga jarak sehingga tertabrak bus atau truk. Oleh karena itu, pengemudi sebaiknya tetap hati-hati, jangan terburu-buru, dan tahu kapan harus menyalip atau mendahului truk.
7. Beristirahat di tempat ramai
Jangan pernah memaksakan diri mengemudi saat mengantuk atau lelah. Sebaiknya segera menepi dan beristirahat sejenak untuk mengembalikan stamina.
Bagi pengendara di Jalan Lintas Sumatra disarankan untuk mencari tempat istirahat yang ramai seperti masjid dan SPBU. Tips ini sangat disarankan terutama bagi pengendara yang berkendara di malam hari.
Hal ini dapat menghindari aksi kriminal, seperti begal, yang mungkin menargetkan motor atau mobil di tempat sepi.
8. Mencari iringan kendaraan lain
Saat harus melewati jalur yang terkenal rawan begal, pengendara disarankan menunggu pagi atau tidak mengemudi di malam hari. Namun, jika terpaksa harus berkendara saat malam, pengendara dapat “mencari teman” atau kendaraan lain untuk jalan beriringan.
Teman berkendara ini bisa berupa mobil pribadi atau mobil travel yang memang biasanya menempuh jarak jauh. Pastikan tidak benar-benar sendirian di jalan untuk mencegah aksi kriminal.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Ibnu Azis & Yonada Nancy