tirto.id - Polda Metro Jaya telah memetakan area rawan begal bagi para pesepeda. Kepolisian juga membentuk tim gabungan bersama Dinas Perhubungan dan Kodam Jaya untuk berpatroli di daerah-daerah tersebut demi keamanan.
“Secara umum [area rawan begal di] Thamrin, Sudirman, Medan Merdeka Barat, Medan Merdeka Selatan sampai Stasiun Kota. Itu tempat ramai," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Senin (2/11/2020).
Hingga kini polisi telah mengusut tujuh kasus begal pesepeda di kawasan Ibu Kota, kata Yusri.
Para pelaku melancarkan serangan kepada pesepeda yang menggowes seorang diri di rute-rute sepi. “Dari evaluasi analisis laporan, banyak kejadian itu(begal) jam 06.00-09.00 pagi,” imbuh dia. Maka polisi mengimbau agar pesepeda bergerak secara berkelompok dan menjaga barang bawaan.
Kasus begal atau pencurian dengan kekerasan terhadap pesepeda sempat menimpa aktor Anjasmara di kawasan Jalan Jenderal Sudirman pada 19 Oktober lalu. Dilanjutkan dengan Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko yang juga sempat jadi sasaran pelaku, Senin (26/10), pukul 06.45 di Jalan Medan Merdeka Barat.
Ketika itu dia mengayuh sepeda dari rumahnya di sekitar Cilandak, Jakarta Selatan, ke kantornya di Markas Komando Korps Marinir, Kwitang, Jakarta Pusat.
Pelaku yang mengendarai sepeda motor berusaha mengambil tas milik Pangestu, meski berhasil mempertahankan barangnya ia luka di pelipis bagian kiri dan memar pada kepala belakang karena jatuh. Kini polisi masih mengusut kejadian tersebut.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan volume pesepeda mengalami peningkatan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar Transisi II (12-25 Oktober 2020) dibanding PSBB II (14 September-11 Oktober 2020).
"Volume lalu lintas sepeda rata-rata per hari mengalami peningkatan sebesar 211,70 persen dibandingkan saat pemberlakuan PSBB II," kata Syafrin melalui keterangan tertulis, Selasa (27/10).
Jumlah kendaraan bermotor juga rata-rata mengalami peningkatan 11,66 persen di periode serupa.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Abdul Aziz