Menuju konten utama

8 Tanda Hanya Dijadikan Objek Seksual oleh Pasangan

Seseorang yang hanya dijadikan objek seksual oleh pasangan bisa dikenali dengan 8 tanda-tanda berikut.

8 Tanda Hanya Dijadikan Objek Seksual oleh Pasangan
Ilustrasi hubungan seksual. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Banyak kasus di mana seseorang memiliki pasangan bukan karena cinta atau kasih sayang, melainkan untuk memanfaatkan pasangannya secara seksual. Hal ini menyebabkan individu hanya dijadikan objek seksual pasangannya.

Umumnya, seseorang yang hanya dijadikan objek seksual oleh pasangan dapat dikenali dengan beberapa tanda. Tanda-tanda tersebut bisa berupa cara dia berperilaku hingga kata-kata yang biasa disampaikan kepada pasangan.

Objek seksual sendiri adalah sesuatu yang memiliki daya khusus tarik sehingga menyebabkan seseorang tertarik kepadanya secara seksual.

Dikutip dari Psychology Dictionary, dalam teori psikoanalitik objek seksual adalah sesuatu yang berada di luar tubuh individu yang mengarahkan energi seksual individu tersebut.

Seseorang bisa saja memandang individu lain seperti pasangannya sebagai objek seksual. Artinya, individu tersebut tidak diperlakukan sebagai manusia yang memiliki pikiran dan perasaan, melainkan sebagai objek yang memenuhi keinginannya.

8 Tanda Hanya Dijadikan Objek Seksual oleh Pasangan

Dikutip dari A Conscious Rethink, tanda-tanda ini mungkin sangat sulit dibuktikan karena adanya ikatan yang jelas antar individu yang terlibat.

Namun, hal ini bisa menyebabkan pasangan yang dijadikan objek seksual menjadi tidak nyaman dan aman berada dalam hubungan tersebut.

Kabar baiknya, tanda-tanda Anda hanya dijadikan objek seksual oleh pasangan bisa dikenali dengan beberapa hal, sebagai berikut:

1. Hubungan berpusat kepada pasangan

Salah satu tanda bahwa Anda hanya dijadikan objek seksual adalah hubungannya berpusat pada pasangan.

Anda cenderung merasa bahwa pasangan lebih fokus terhadap dirinya sendiri atau keluarganya, dan sama sekali tidak peduli dengan kehidupan rumah tangga atau Anda.

Dikutip dari Thought Catalog, hal ini karena orang yang gemar memandang pasangannya sebagai objek memiliki kepribadian narsistik hingga sosiopat.

Ini bisa dikenali dari cara ia menyetir hubungan dengan pasangannya. Ia ingin menjadi sosok yang dominan dan pasangannya harus memenuhi hal itu.

2. Merasa pasangan tidak peduli dengan kebutuhan Anda

Tanda lainnya seseorang hanya dijadikan objek seksual adalah merasa bahwa pasangan tidak peduli dengan kebutuhan Anda.

Contohnya adalah pasangan cenderung memuaskan diri terlebih dahulu dan tidak mempedulikan kondisi maupun perasaan Anda saat melakukan hubungan seksual.

Mereka ingin egonya dipenuhi, namun secara bersamaan tidak mempedulikan perasaan pasangannya.

Hubungan suami-istri atau sepasang kekasih pada dasarnya adalah hubungan yang setara. Jika salah seorang diantaranya merasa diabaikan dan hanya mengikuti kemauan pasangannya, berarti ada yang salah dengan hubungan tersebut.

3. Sering diajak membicarakan tentang seks

Tanda yang paling umum seseorang dijadikan objek seksual dalah sering diajak membicarakan tentang hal-hal berbau seks dengan pasangan.

Pasangan yang memandang Anda sebagai objek seksual cenderung membagikan cerita soal kehidupan seks idealnya secara detail kepada Anda. Namun, ia tidak peduli dengan preferensi pasangannya.

Mereka juga senang mengomentari tubuh Anda atau orang lain, hingga meminta foto-foto vulgar pasangannya. Ini merupakan salah satu tanda yang perlu diwaspadai.

4. Diminta pasangan untuk mengubah penampilan

Jika Anda sering diminta pasangan untuk mengubah penampilan agar menjadi 'seleranya', maka besar kemungkinan Anda hanya dijadikan objek seksual.

Sebagai contoh, seorang wanita senang menggunakan pakaian lengan panjang tertutup dan nyaman saat menggunakannya.

Namun, oleh pasangannya ia malah diminta untuk berpakaian terbuka dan seksi karena tipe wanita yang ia sukai adalah berpenampilan demikian.

Bahkan di banyak kasus, pelaku meminta pasangannya untuk mengubah fisik mereka sesuai dengan keinginanya. Ini bisa melalui operasi plastik atau prosedur kosmetik lainnya.

5. Percakapan sehari-hari yang terkesan berat sebelah

Pasangan yang memandang orang lain sebagai objek seksualnya cenderung memusatkan diri pada kebutuhannya.

Oleh karena itu, percakapan sehari-hari yang ia sampaikan dengan pasangannya terkesan berat sebelah dan lebih sering berpusat kepadanya.

Mereka cenderung mencari tahu hal-hal yang memengaruhi mereka dan kurang bisa menjadi pendengar yang baik. Mereka juga memikirkan diri sendiri dan mencari tahu hal-hal yang bisa menyenangkan mereka secara seksual atau cara lainnya.

6. Anda sering dipamerkan seperti piala

Memuji pasangan di depan orang lain adalah hal yang wajar untuk menyenangkan pasangan. Namun, tindakan itu menjadi berbeda ketika orang tersebut memuji pasangannya untuk keuntungan pribadinya.

Hal ini karena orang yang senang mengobjektifikan pasangan sering menjadikan pasangannya seolah-olah piala yang sedang dipamerkan.

Mereka membuat diri mereka tampak lebih baik ketika berdiri di samping Anda dan menyebut bahwa Anda adalah 'hal terbaik yang bisa mereka raih.'

Perilaku ini bukanlah dasar untuk hubungan yang sehat. Ini adalah jenis objektivikasi yang tidak ada hubungannya dengan perasaan Anda.

7. Dinilai hanya berdasarkan penampilan fisik

Seseorang yang hanya dijadikan objek seksual hanya dinilai berdasarkan penampilan fisiknya. Hal ini terlepas dari apakah ia cerdas, memiliki perilaku yang baik, atau pekerjaan yang mapan.

Orang yang memandang pasangannya sebagai objek hanya fokus pada penampilan orang lain. Penampilan itulah yang penting bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan seksualnya.

8. Dinilai oleh pasangan dengan pandangan streotip

Waspadai jika pasangan melabeli Anda sebagai tipe tertentu. Hal ini karena pelaku yang senang menjadikan orang lain sebagai objek seksual cenderung melihat pasangan dengan pandangan stereotip.

Sebagai contoh, jika Anda adalah orang yang senang menggunakan rok dan menjaga rambut panjang maka pasangan menyebut Anda feminin. Tindakannya itu sebenarnya merupakan proyeksi keyakinan pribadi mereka.

Pada kenyataannya, pelaku tidak melihat pasangannya sebagai sesuatu yang orisinal, melainkan sama saja dengan perempuan atau laki-laki lain. Mereka tidak mampu atau bahkan tidak tertarik untuk mengenal diri Anda yang sebenarnya.

Baca juga artikel terkait RELATIONSHIP atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora