tirto.id - Total 71.399 personel gabungan akan mengamankan jalannya Pilkada 2024 di wilayah Jabodetabek. Puluhan ribu personel itu terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, dan unsur linmas.
Apel gelar pasukan pun dilakukan dengan menghadirkan perwakilan personel dari TNI, Polri, dan Satpol PP. Gelar pasukan itu dipimpin langsung oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, Pangdam Jaya, Mayjen TNI Rafael Granada, dan Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi.
"Kita baru saja mengikuti apel gabungan TNI-Polri dalam rangka pengamanan tahapan pengumuman suara dan juga penghidupan suara Operasi Mantap Raja Jaya 2024 di wilayah Hukum Polri dan Metro Jaya bersama kurang lebih 6.259 TNI-Polri," kata Teguh di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2024).
Menurut Teguh, jumlah Satpol PP Provinsi DKI Jakarta yang dilibatkan dalam pengamanan Pilkada Jakarta 2024 sendiri sebanyak 3.838. Para personel tersebut melakukan pengamanan mulai dari distribusi logistik pilkada, persiapan TPS, saat pencoblosan, juga ketika penghitungan surat suara.
Ditambahkan Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, dalam pengerahan personel pilkada kali ini, ada tim pengamanan di TPS sejumlah 3.299 dan power on hand (respons cepat) sebanyak 2.960 di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Mereka akan mengamankan pemilihan tiga gubernur, empat wali kota, dan tiga bupati.
Karyoto membeberkan, dalam pemetaan yang dilakukan, terdapat kategori TPS sangat rawan, kurang rawan, rawan, dan khusus. TPS khusus sendiri adalah yang berada di lapas, rutan, dan tahanan di kantor kepolisian.
"Berdasarkan pengklasifikasian TPS yang telah dilakukan terdapat 32.570 TPS yang akan diamankan dengan 4 kriteria, yaitu kriteria TPS kurang rawan 32.187, TPS rawan 330, TPS sangat rawan 6, dan TPS khusus 47," tutur Karyoto.
Menurut Karyoto, para personel pengamanan pun ditekankan untuk menjaga netralitas dan tidak membuat institusi tersudutkan karena membela atau merugikan salah satu paslon. Bidpropam pun diperintahkannya untuk melakukan pengawasan melekat demi memastikan keberadaan personel bertanggung jawab atas tugasnya.
Di sisi lain Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam, menerangkan, dari enam TPS yang masuk dalam kategori sangat rawan, Jakarta Timur sangat mendominasi. Penilaian kerawanan itu, kata dia, berdasarkan sosiodemografis dan geografis.
"Ada enam, lima di Jakarta Timur, satu di Pulau Seribu," ucap Ade Ary.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Bayu Septianto