tirto.id - Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, menyatakan tujuh jenazah yang ditemukan di kali Bekasi belum dapat diidentifikasi.
“Belum [teridentifikasi], jadi kami masih Mr. X 1-7,” kata Kabid Pelayanan dan Kedokteran Kepolisian Rumah Sakit Bhayangkara Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Kombes Hery Wijatmoko, dalam konferensi pers, Senin (23/9/2024).
Menurut Hery, belum teridentifikasinya tujuh jenazah tersebut karena beberapa faktor, salah satunya adalah kondisi yang sudah tidak memungkinkan. Jasad korban sudah mengalami pembengkakan setelah hanyut di kali sekitar 1 hari setelah kejadian.
Hery juga menjelaskan, tim DVI masih membutuhkan data pembanding dari pihak keluarga. Sebab, beberapa data seperti sidik jari dari rapor sudah tidak bisa digunakan, data e-KTP tidak ditemukan, bahkan data pembanding yang memang belum lengkap sama sekali.
“Identifikasi secara visual sudah kondisi 1-2 hari memang kondisi sudah tidak memungkinkan lagi. Sehingga, kami menggunakan data primer seperti gigi, sidik jari, maupun DNA, maupun property dan ciri-ciri dalam tubuh,” ucap Hery.
Sejauh ini, kata Hery, terdapat lima keluarga yang sudah melaporkan dan memberikan data pembanding. Berdasarkan data yang sudah diberikan keluarga, sudah mengarah kecocokannya.
Di sisi lain, seorang remaja bernama Rizky (21) meyakini bahwa salah satu jenazah yang ditemukan di kali itu adalah temannya, Muhammad Rizky alias Babon. Dia mengenali dari pakaian yang dikenakan salah satu jenazah.
“Pakaian dia itu sepatu Adidas warna putih; celananya denim, levis warnah hitam; jaketnya warna hitam sama bacaannya creadit di dada. Soalnya kan jaketnya belinya bareng sama saya itu," ucap Rizky saat ditemui di rumah duka, Jalan Madona, RT 01, RW 01, Rawa Lumbu, Bekasi.
Rizky menyebut, dirinya sempat mendatangi RS Polri bersama kakak korban malam setelah jenazah ditemukan. Kemudian, jenazah itu memang sudah tidak bisa dikenali secara fisik.
“Enggak ngenalin soalnya mukanya item bengkak gitu, kayak orang kebakar," ungkap Rizky.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Abdul Aziz