tirto.id - Diabetes dikenal sebagai penyakit kronis yang bisa merusak fungsi organ-organ tubuh, misalnya jantung, ginjal, mata, hingga otak yang termasuk sistem saraf. Namun, tak banyak yang mengetahui bahwa diabetes juga bisa berdampak pada kehidupan seksual penderitanya.
Diabetes sendiri merupakan penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Diabetes terjadi saat pankreas tidak mampu memproduksi insulin yang cukup atau ketika sel-sel tubuh sudah resisten terhadap insulin.
Dilansir dari Antaranews, Dr. dr. Made Ratna Saraswati, SpPD-KEMD, FINASIM dari Universitas Udayana telah melakukan penelitian tentang disfungsi seksual pada perempuan yang mengalami diabetes. Penelitian yang dilakukan pada 2008 tersebut membuktikan bahwa diabetes memang dapat menyebabkan disfungsi seksual.
Disfungsi seksual sendiri dapat didefinisikan sebagai gangguan fisik maupun psikologis yang menyebabkan seseorang gagal mendapatkan kepuasan secara seksual. Contoh disfungsi seksual antara lain hilangnya gairah seks (libido rendah), kesulitan untuk orgasme, hingga timbulnya rasa nyeri saat berhubungan intim.
Kenapa Diabetes Menyebabkan Disfungsi Seksual?
Ada sejumlah teori mengenai hubungan antara diabetes dan disfungsi seksual. Berikut beberapa di antaranya:
1. Diabetes memicu peradangan
American Diabetes Association menyebutkan bahwa tubuh yang terkena diabetes rentan mengalami peradangan. Menurut para peneliti, peradangan inilah yang diduga dapat meredam gairah seksual seseorang.
Otak sangat berperan dalam memunculkan gairah seks. Ketika peradangan terjadi dan mempengaruhi area otak yang mengatur hasrat seksual, maka dorongan untuk berhubungan intim juga bisa terganggu.
2. Diabetes merusak sistem saraf
Diabetes dapat merusak sistem saraf tubuh, terutama bila tidak mendapatkan perawatan yang tepat. Sedangkan rangsangan seksual, pelumasan vagina, hingga orgasme, semuanya harus melibatkan sistem saraf tubuh. Jika saraf rusak dan tidak berfungsi dengan benar, maka seseorang juga akan kesulitan merasakan sensasi seksual.
3. Diabetes mempengaruhi aliran darah
Tak hanya saraf, diabetes juga dapat merusak pembuluh darah. Artinya, akan ada gangguan aliran darah yang seharusnya mengalir ke organ-organ intim seperti vagina dan klitoris.
Rangsangan seksual yang dirasakan di organ intim tak hanya melibatkan kinerja sel-sel saraf, tapi juga karena ada peningkatan aliran darah. Tapi jika aliran darah terganggu dan berkurang, maka perempuan juga tidak bisa terangsang dan terjadilah disfungsi seksual.
4. Diabetes mempengaruhi hormon
Ketidakseimbangan hormon bisa menyebabkan disfungsi seksual pada perempuan. Perubahan hormon diketahui bisa mengurangi aliran darah di organ genital sehingga perempuan sulit merasakan rangsangan.
Di sisi lain, perubahan hormon ini juga bisa menyebabkan vagina kering. Kondisi ini terjadi ketika dinding vagina menipis dan tidak bisa memproduksi cairan pelumas alaminya lagi. Akibatnya, vagina kehilangan kelembaban dan bisa menimbulkan rasa sakit saat berhubungan seksual.
5. Kadar gula darah mendadak drop
Menurut laman Medical News Today, kadar gula pada perempuan diabetes bisa mendadak turun saat melakukan hubungan intim. Hal ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan sehingga bisa mengganggu aktivitas seksualnya.
6. Diabetes meningkatkan risiko infeksi
Perempuan dengan diabetes punya risiko infeksi lebih besar, contohnya infeksi saluran kemih (ISK). Penyakit ini disebabkan infeksi bakteri yang dapat terjadi di ginjal, kandung kemih, atau uretra. ISK tentunya akan membuat perempuan tidak bisa menikmati hubungan intim dan berujung pada disfungsi seksual.
7. Faktor obat-obatan
Dikutip dari Very Well Health, masih belum banyak riset yang meneliti hubungan antara obat-obatan diabetes dengan disfungsi seksual. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa perempuan yang memiliki diabetes umumnya juga mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi. Obat-obatan untuk menurunkan hipertensi inilah yang dapat menyebabkan disfungsi seksual.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari