tirto.id - Sebanyak 6.818 calon jemaah haji asal Indonesia, yang diberangkatkan pada gelombang pertama, kini sudah tiba di Kota Madinah, Arab Saudi.
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara dari Kementerian Agama RI, Arsyad Hidayat menyatakan jumlah itu merupakan data kedatangan sampai pukul 19.30 Sabtu sore kemarin.
"Mereka terbagi dalam 17 kloter (kelompok terbang)," kata Arsyad sebagaimana dirilis laman Kemenag RI pada Minggu (30/7/2017).
Menurut Arsyad, dalam setiap penerbangan, calon jemaah haji didampingi oleh 5 orang petugas kloter. Mereka terdiri dari tiga orang Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), satu orang Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), dan satu orang Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI).
"Total petugas kloter yang sudah berada di Madinah untuk mendampingi Jemaah ada 85 petugas," kata Arsyad.
Berdasarkan data rencana jadwal pemberangkatan jemaah haji Indonesia dari Seksi Layanan Kedatangan dan Pemulangan Daerah Kerja (Daker) Madinah, sebanyak 18 kloter akan tiba di Bandara AMAA Madinah, pada Sabtu malam ini hingga Minggu sore.
Rombongan 18 kloter calon jemaah haji Indonesia itu berangkat dari tujuh embarkasi, yakni Jakarta, Solo, Surabaya, Bekasi, Makassar, Medan dan Banjarmasin.
Sementara Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah melaporkan baru ada empat calon jemaah haji Indonesia yang memerlukan perawatan.
“Kami sudah melayani 3 jemaah yang dirujuk ke sini dari kloter. Ada satu yang langsung rujukan dari bandara,” kata Kasubsi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah Ika Nurfarida pada Sabtu kemarin.
Menurut Ika, para petugas kesehatan dari KHHI Daker Madinah terus aktif mengedukasi para calon jemaah haji dalam menghadapi cuaca panas. Para calon jemaah haji diminta meminum air putih minimal 300 cc setiap jam tanpa menunggu haus. Selain itu mereka diminta memakai masker yang disemprot air, topi, kacamata hitam, payung, alas kaki serta membatasi aktivitas fisik di luar ruangan.
KKHI Daker Madinah kini baru memiliki kapasitas total 54 ranjang pasien dengan 7 cadangan. KKHI juga mengoptimalkan kerja sama dengan RS Arab Saudi (RSAS) untuk mengantisipasi membludaknya jumlah calon jemaah haji yang memerlukan perawatan.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom