tirto.id - Kontrasepsi merupakan hal yang penting bagi perencanaan keluarga. Kontrasepsi bisa membantu membatasi jumlah anak yang dimiliki sekaligus jarak kehamilan. Tidak hanya itu, penggunaan kontrasepsi juga dapat mencegah penyakit berbahaya yang bisa ditularkan lewat hubungan seksual seperti HIV. Sejak beberapa dekade terakhir, banyak keluarga yang berhasil menunda memiliki anak lewat penggunaan kontrasepsi.
Namun, tidak semua orang menggunakan kontrasepsi untuk merencanakan kehamilannya. WHO menyebutkan setidaknya masih ada 214 juta wanita usia reproduksi di negara berkembang, menunda kehamilannya tanpa menggunakan metode kontrasepsi modern. Salah satu alasan mengapa tingginya angka ini karena masih adanya ketakutan akan efek samping dari kontrasepsi.
Kontrasepsi sendiri merupakan segala bentuk metode, obat, atau alat yang digunakan untuk mengendalikan kehamilan. Ada berbagai jenis dan alat kontrasepsi yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan. Tentu ada efek samping dari penggunaannya, tetapi sayangnya, efek samping dari penggunaan kontrasepsi kadang sering dilebih-lebihkan sehingga menimbulkan mitos tertentu di kalangan masyarakat.
Berikut ini beberapa mitos yang berkaitan dengan kontrasepsi yang berhasil dihimpun Tirto.
- Pil kontrasepsi bikin gemuk
Dilansir WebMD hal ini merupakan efek samping sementara yang disebabkan oleh retensi cairan, dan bukan lemak. Dari 44 tinjauan studi mengenai pil kontrasepsi tidak terbukti dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
- Kondom bisa diganti dengan plastik atau balon
Alasan utama adalah karena kedua material ini tidak pas dan bisa terlepas sewaktu melakukan hubungan seksual. Tentu ketika terlepas, pembuahan bisa terjadi dan meningkatkan risiko kehamilan.
- Menggunakan spiral dapat menyebabkan kehamilan etopik
- Wanita yang belum memiliki anak tidak boleh menggunakan AKDR
- Mandi dan buang air kecil segera setelah berhubungan seksual agar tidak hamil
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Dipna Videlia Putsanra