tirto.id - PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PII memberikan penjaminan kepada 42 proyek dengan nilai investasi lebih dari Rp476 triliun. Proyek ini terdiri dari 31 proyek Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan 11 proyek Non-KPBU.
Direktur Utama PII, M Wahid Sutopo mengatakan, penjaminan dari Special Mission Vehicles (SMV) Kementerian Keuangan ini diberikan untuk mendukung ketersediaan kebutuhan pembiayaan infrastruktur melalui skema pembiayaan kreatif KPBU.
“Yang diharapkan dapat mendukung bankability berbagai sektor proyek infrastruktur dan memberikan kenyamanan untuk investor," kata dia di Jakarta, Jumat (8/7/2022).
Selain itu, PT PII juga mempunyai mandat sebagai co-guarantor dan memberikan dukungan loss limit terkait penjaminan korporasi dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, dengan nilai pinjaman mencapai Rp5,86 triliun.
Adapun 31 proyek KPBU terdiri dari enam sektor, yaitu proyek sektor jalan sebanyak 15 jalan tol, yakni Batang–Semarang, Balikpapan–Samarinda, Pandaan–Malang, Manado–Bitung, Jalan tol layang MBZ, Krian–Legundi–Bunder–Manyar.
Selanjutnya, tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan, Serang–Panimbang, Probolinggo–Banyuwangi, Jakarta–Cikampek II Sisi Selatan, Semarang–Demak, Solo–Yogyakarta–NYIA Kulon Progo, Yogyakarta–Bawen, Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap dan Gilimanuk–Mengwi.
Kemudian tiga proyek sektor jalan non-tol yaitu Jalan Lintas Timur Sumatera Selatan, Jalan Lintas Timur Riau dan Jembatan Callender Hammilton, empat proyek sektor telekomunikasi yaitu Palapa Ring Paket Barat, Tengah dan Timur serta Satelit Multifungsi.
Lalu satu proyek sektor ketenagalistrikan PLTU Batang, enam proyek sektor air minum, yaitu SPAM Umbulan, SPAM Bandar Lampung, SPAM Semarang Barat, SPAM Pekanbaru, SPAM Jatiluhur I dan SPAM Kariyan–Serpong, dan dua proyek sektor transportasi yaitu Kereta Api Makassar–Parepare dan Bandar Udara Labuan Bajo.
Sementara itu, 11 proyek non-KPBU yaitu Proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Proyek Hydropower Program PT PLN (Persero), Proyek PLTP Patuha unit 2 dan Dieng 2, Proyek Pengembangan Jaringan Distribusi Kalimantan dan Maluku-Papua PT PLN (Persero).
Kemudian proyek Pengembangan Jaringan Distribusi Sulawesi dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero), Proyek Pengembangan Jaringan Distribusi Jawa Timur dan Bali PT PLN (Persero), Penerbitan Obligasi III, Obligasi IV, Sukuk Mudharabah I.
Terakhir, pinjaman PT Waskita Karya dalam rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), serta proyek Sustainable and Reliable Energy Access Program in Java (Western and Central Java) PT PLN.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz