tirto.id - Berpuasa dapat menurunkan tekanan darah, hal ini tentu adalah kabar baik bagi mereka yang menderita darah tinggi (hipertensi), tapi merupakan kabar buruk bagi mereka yang memang memiliki riwayat darah rendah (hipotensi).
Mayo Clinic menjelaskan bahwa tekanan darah rendah umumnya dianggap sebagai pembacaan tekanan darah di bawah 90 milimeter air raksa (mmHg) untuk angka teratas (sistolik) atau 60 mmHg untuk angka terbawah (diastolik).
Seperti ditulis Medical News Today, tekanan darah rendah pada titik tertentu dapat menjadi tanda reaksi alergi atau pendarahan internal.
Hal ini dapat mengancam nyawa apabila dibiarkan berlarut-larut, karena apabila tekanan darah rendah maka darah tidak dapat dengan maksimal menjalankan fungsinya mengangkut oksigen dan nutrisi keseluruh bagian tubuh seperti otak, jantung, dan organ vital.
Healthline melaporkan tekanan darah rendah dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi tertentu, yang meliputi:
- Kehamilan, karena adanya peningkatan kebutuhan darah dari orang yang sedang hamil dan janin yang sedang tumbuh
- Gangguan sirkulasi yang disebabkan oleh serangan jantung atau kondisi jantung
- Dehidrasi, misalnya jika Anda muntah dan tidak dapat menahan cairan, atau mengalami diare yang parah
- Gangguan endokrin, seperti diabetes, insufisiensi adrenal, dan penyakit tiroid
- Disfungsi otonom, kerusakan pada saraf yang mengontrol beberapa fungsi tubuh
- Istirahat di tempat tidur dalam waktu lama
- Syok, suatu kondisi serius di mana organ-organ vital Anda tidak mendapatkan oksigen yang cukup
- Syok anafilaksis, suatu bentuk reaksi alergi yang parah
- Kehilangan darah dalam jumlah besar melalui cedera
- Infeksi darah
Cara Mencegah Tekanan Darah Rendah Saat Puasa
Sebuah studi dari London Ramadan Study pada tahun 2021 menemukan hasil bahwa puasa di bulan Ramadan terbukti dapat menurunkan tekanan darah.
Berpuasa berarti menahan lapar dan haus dari terbit hingga terbenam matahari. Selama waktu puasa tubuh akan bertahan tanpa asupan makanan dan minuman.
Apabila tidak dibekali dengan pemenuhan asupan harian saat waktu berbuka, malam, dan sahur maka ini dapat memicu seseorang mengalami tekanan darah rendah.
Namun demikian, Anda tidak perlu khawatir untuk menjalankan ibadah puasa sebab tekanan darah berkaitan erat dengan asupan makanan dan pola hidup setiap individu, sehingga sangat mungkin untuk dilakukan pecegahan.
Berikut ini sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mencegah darah rendah saat puasa.
1. Cukupi asupan cairan
Salah satu penyebab utama darah rendah adalah kekurangan cairan atau dehidrasi. Saat berpuasa, pastikan asupan cairan terpenuhi.
60 persen dari tubuh terdiri dari air, oleh karena itu cairan yang ada di tubuh bermanfaat untuk memaksimalkan fungsi tubuh, pemenuhan cairan sangat penting untuk dilakukan. Orang dewasa harus mengonsumsi 2 hingga 3 liter air per hari.
2. Makanan bergizi dan asupan garam
Penting sekali untuk memastikan tubuh mendapat asupan makanan bergizi agar tubuh tetap prima saat menjalankan puasa.
Pilih makanan yang dapat menambah tekanan darah seperti daging dan kacang-kacanagan. Selain itu penderita darah rendah mungkin perlu menambah asupan natrium atau garam.
Garam terbukti dapat meningkatkan volume dan tekanan darah. Tetapi, jangan terlalu berlebihan.
3. Istirahat cukup
Pastikan istirahat cukup, hindari tidur larut malam apabila tidak terlalu diperlukan. Terutama, saat bulan puasa sebagian orang mungkin kurang tidur akibat siklus tidur yang berubah karena harus bangun sahur.
Selain itu, hindari berdiri terlalu lama karena bisa menyebabkan tekanan darah rendah.
4. Obat darah rendah
Apabila kondisi tekanan darah yang rendah terjadi berkepanjangan, Anda mungkin dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat darah rendah.
Editor: Dhita Koesno
