Menuju konten utama

3 Jenazah Terduga Teroris Kaliurang Dibawa Ke RS Bhayangkara

"Sampai siang ini jasad terduga teroris masih berada di sini, belum ada pergerakan ambulans yang membawa jenazah keluar," kata seorang pegawai di RS Bhayangkara Yogyakarta.

3 Jenazah Terduga Teroris Kaliurang Dibawa Ke RS Bhayangkara
Polisi mengamankan seseorang saat penangkapan terduga teroris di Jl. Kaliurang, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (14/7/2018). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

tirto.id -

Tiga Jenazah terduga teroris yang tewas dalam baku tembak di Jalan Kaliurang, Ngaglik, Kabupaten Sleman, masih berasa di Rumah Sakit Bhayangkara.

Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu, melakukan penjagaan ketat di rumah sakit tersebut. Sejumlah anggota Brimob bersenjata lengkap tampak berjaga di sekitar rumah sakit tersebut.

Sebagaimana diberitakan Antara, pada pukul 08.30 WIB sejumlah anggota Brimob dengan menyandang senjata laras panjang tampak berjaga di depan lobi RS Bhayangkara. Garis polisi juga tampak melintang di seluruh sudut belakang rumah sakit tersebut.

"Sampai siang ini jasad terduga teroris masih berada di sini, belum ada pergerakan ambulans yang membawa jenazah keluar," kata seorang pegawai di RS Bhayangkara Yogyakarta, dilansir Antara.

Awak media tidak diperkenankan mendekat dan menggali informasi di area bangunan rumah sakit tersebut.

"Dari pagi sampai sekarang kondisinya seperti ini sepi. Cuma aparat berjaga-jaga saja," kata seorang petugas RS Bhayangkara yang enggan disebut namanya.

Telah terjadi aksi tembak-menembak terjadi di Jalan Kaliurang Kilometer 10, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Sabtu (14/7/2018) pada sekitar pukul 17.30 WIB. Pihak kepolisian memastikan insiden ini terkait dengan upaya penangkapan terhadap terduga teroris. Tiga orang terduga teroris tewas dalam insiden ini.

Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yulianto, di tempat kejadian perkara menjelaskan, tindakan tegas terpaksa dilakukan karena para terduga teroris melakukan perlawanan saat hendak diamankan.

Perlawanan dilakukan dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam serta mengakibatkan tiga orang anggota Densus 88 mengalami luka akibat bacokan di bagian tangan dan pinggang.

“Penangkapan ini bermula dari pengembangan lima orang tersangka yang sudah kita amankan beberapa hari yang lalu,” jelas AKBP Yulianto.

Ditambahkan, pihak kepolisian saat ini telah mengamankan barang bukti berupa satu buah senjata api dan lima buah senjata tajam.

Dari informasi yang diperoleh Tirto.id, kejadian bermula ketika petugas Densus 88 melakukan pengejaran terhadap empat orang terduga terorisme yang mengendarai dua sepeda motor.

Namun, dua orang terduga teroris yang berboncengan dalam satu motor ternyata melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata tajam dan mengenai punggung salah seorang petugas, sebelum melarikan diri ke arah permukiman warga.

Pengejaran dilanjutkan dengan target salah satu rumah warga yang digunakan dua terdua teroris untuk bersembunyi. Namun, salah satu dari terduga teroris tersebut tiba-tiba berlari ke luar sambil berteriak dan mengayunkan senjata tajam ke arah seorang anggota.

Pada saat yang bersamaan, dua orang terduga teroris lainnya, yang berboncengan dengan sepeda motor yang berbeda, mendadak muncul dan turut melakukan penyerangan terhadap petugas. Petugas pun terpaksa melakukan tindakan tegas yang mengakibatkan tiga orang terduga teroris meninggal dunia.

Baca juga artikel terkait TERORISME atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani