Menuju konten utama

245 WNI dari Wuhan Hanya Transit di Batam Sebelum ke Natuna

Wali Kota Batam Muhammad Rusi mengatakan 245 WNI yang dipulangkan dari Wuhan hanya transit di Batam dan langsung dibawa ke Natuna.

245 WNI dari Wuhan Hanya Transit di Batam Sebelum ke Natuna
Ilustrasi Virus. foto/istockphoto

tirto.id - Sebanyak 245 warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, Cina yang kembali ke Tanah Air hanya akan transit di Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, untuk melanjutkan penerbangan ke Bandara Raden Sadjad Ranai Natuna.

“Langsung, ganti pesawat," kata Wali Kota Batam Muhammad Rusi usai rapat di Bandara Hang Nadim Batam, Sabtu (1/2/2020).

Hal itu sesuai dengan permintaan dia agar WNI dari Batam harus langsung dibawa ke Natuna.

Menurut Rusi, WNI tersebut tidak boleh keluar bandara, tidak juga menunggu di ruang tunggu, melainkan langsung ke pesawat.

Ia menyebutkan Pemkot Batam mengikuti arahan pemerintahan pusat untuk membantu pemulangan WNI dari Cina. “Untuk menyelesaian permasalahan pemulangan saudara kami Indonesia yang ada di Wuhan,” kata dia.

Wali kota masih belum memastikan waktu kedatangan pesawat dari Wuhan.

Pemkot Batam, kata dia, masih menunggu perintah lanjutan untuk evakuasi dari Wuhan ke Batam dan ke Natuna.

“Kami belum dapat kepastian slot pesawat ada di sana. Otoritas pemerintah di sana stand by menunggu," kata dia.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam, Achmad Farchanny menjelaskan pemindahan WNI dari pesawat yang membawanya dari Wuhan hanya transit maksimal 1 jam di Bandara Hang Nadim Batam sebelum melanjutkan penerbangan ke Bandar Udara Raden Sadjad Natuna.

"Kami upayakan secepat mungkin, paling lama 1 jam," kata Achmad Farchanny di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu.

Ia menambahkan akan memberlakukan prosedur kekarantinaan saat pemindahan WNI itu.

Seluruh penumpang dari Cina akan diperiksa suhu tubuhnya dan pemeriksaan kesehatan lainnya di dalam pesawat yang membawanya dari Wuhan.

Apabila dalam pemeriksaan itu ditemukan ada yang sakit dan menunjukkan gejala terkena virus corona, maka akan langsung diisolasi. “Tindakan isolasi pemisahan," ujar dia.

Pemerintah telah menunjuk RS Umum Daerah Embung Fatimah Batam sebagai rumah sakit rujukan dalam penanganan pasien terkait virus Corona, termasuk isolasi pasien.

“Secara teknis sudah siap yang ditunjuk RSUD Embung Fatimah,” kata dia.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam jumpa pers di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Sabtu (1/2/2020) mengatakan, selain 245 WNI, ada juga lima anggota tim yang akan dipulangkan ke Indonesia, pada Sabtu ini. Sehingga total ada 250 WNI yang akan dievakuasi.

“Jumlah WNI yang akan kembali adalah 245 plus lima tim kami yang sudah ada di lapangan ikut pulang untuk ikut protokol kesehatan. Jadi total yang akan naik dari Wuhan adalah 250," kata Menlu Retno.

Retno mengatakan saat ini WNI yang ada di Provinsi Hubei sedang bergerak menuju ke bandara internasional di Wuhan. Para WNI tersebut bergerak dari beberapa lokasi seperti Zinzou dan Xianjing.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan WNI yang dievakuasi adalah WNI dalam kondisi sehat. Dia menyebut penjemputan ini akan dilakukan sesuai dengan protokoler kesehatan.

Setelah WNI tiba di tanah air dari Hubei, kata Terawan, mereka tetap harus menjalani protokol kesehatan di Indonesia.

Evakuasi WNI ini merupakan instruksi dari Presiden Joko Widodo. WNI dipulangkan pemerintah untuk menghindari terjangkit wabah virus corona. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan situasi darurat global terkait mewabahnya virus Corona.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Maya Saputri