tirto.id - Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) mengatakan imbas wabah virus Corona sejumlah negara di kawasan ASEAN sudah menutup pintu dari kedatangan wisatawan asal Cina. Langkah ini dinilai sewajarnya dilakukan karena mereka mau tak mau harus mengutamakan keselamatan warganya dulu.
“Banyak negara tidak terima lagi. Hampir semua negara Asia sudah tidak mau terima. Negara-negara ASEAN juga tidak. Mungkin karena lebih ke antisipasi,” ucap Ketua Umum Astindo Elly Hutabarat saat dihubungi reporter Tirto, Jumat (31/1/2020).
Elly mengatakan masifnya dampak virus ini ternyata tidak terbatas pada penolakan kedatangan saja, wisatawan Cina akhir-akhir ini juga lebih sulit keluar dari negaranya. Hal itu terbaca dari banyaknya laporan anggotanya kalau sejumlah paket wisata dibatalkan terutama yang berasal dari Cina.
Di sisi lain, Elly juga mengamati adanya kekhawatiran yang muncul di kalangan wisatawan. Sebab seperti dilaporkan World Health Organization (WHO) wabah ini sudah menyebar sampai ke 18 negara seperti Singapura hingga Jepang.
Wisatawan, kata dia, ada yang membatalkan juga menunda perjalanan menuju negara-negara itu meskipun belum separah seperti di Wuhan, Cina. Bahkan ia menemukan maskapai asal Singapura menawarkan full refund untuk pemesanan perjalanan yang sudah terlanjur dilakukan sebelum wabah.
“Saya rasa enggak sebesar ke Cina (pembatalan), tapi orang wait and see. Sementara diundur saja. Mereka males saja naik pesawat ya kan, udara berputar-putar di kabin,” ucap Elly.
Melihat dampak itu, Elly menilai dampak wabah Wuhan ini cukup serius bagi pariwisata dunia dan Indonesia.
Menurut dia, pemerintah Indonesia perlu menerapkan kebijakan antisipasi serupa seperti negara ASEAN lainnya. Ia bilang situasi ini sudah pasti akan membuat target pariwisata tercapai, tetapi pelaku usaha katanya bisa memahami situasi ini.
“Memang bakal rugi ya tapi yang penting keselamatan warga negara,” ucap Elly.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz