Menuju konten utama

238 Jemaah Haji Indonesia yang Sakit Disafariwukufkan dari KKHI

Ada 238 jemaah haji Indonesia yang sakit dan disafariwukufkan. Mereka terdiri atas 48 jemaah sebagai pasien baring dan 190 jemaah sebagai pasien duduk.

238 Jemaah Haji Indonesia yang Sakit Disafariwukufkan dari KKHI
Jamaah calon haji Kloter 2 UPG menaiki bus yang akan membawa ke Arafah di Syisyah, Mekah, Arab Saudi, Senin (26/6/2023). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/tom.

tirto.id - Petugas penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah memfasilitasi para jamaah yang sakit untuk melaksankan safari wukuf di Arafah pada Selasa (27/6/2023) kemarin.

Total ada sebanyak 238 jemaah haji Indonesia yang sakit dan disafariwukufkan. Para Jemaah diberangkatkan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKIH) Makkah menuju Arafah menggunakan bus khusus.

"Hari ini kita memberangkatkan 238 jemaah yang sakit dan dirawat di KKHI untuk disafariwukufkan. Mereka terdiri atas 48 jemaah sebagai pasien baring, dan 190 jemaah sebagai pasien duduk," kata Kepala Seksi Kesehatan PPIH Arab Saudi Daker Makkah Andi Ardjuna melalui keterangan tertulis, dikutip Rabu (28/6/2023).

Ardjuna mengaku, pihaknya telah melakukan proses screening jemaah yang dirawat di KKHI berdasarkan kriteria safari wukuf yang telah ditetapkan. Jemaah yang memenuhi kriteria, disafariwukufkan. Sementara jemaah yang tidak memenuhi kriteria safari wukuf, dibadalhajikan.

"Dari proses screening itu, kita mendapatkan 238 jemaah yang hari ini disafariwukufkan," ucapnya.

Andi Ardjuna menjelaskan sejumlah kriteria jemaah sakit yang bisa disafariwukufkan. Pertama transportable, yakni jemaah bisa dibawa dengan sarana transportasi bus menuju Arafah tanpa ada kendala.

Kedua, hemodinamic. Kriteria ini berkenaan dengan tensi dan tekanan darah darah jemaah yang stabil, dalam kondisi yang memungkinkan untuk disafariwukufkan. "Ketiga, tidak terjadi infeksi akut," sebutnya.

Jemaah safari wukuf ini diberangkatkan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah. Mereka diberangkatkan dengan 15 bus, terdiri atas 6 bus baring dan 9 bus duduk.

Untuk bus duduk, rata-rata diisi 25 jemaah. Sementara untuk bus baring, diisi delapan jemaah.

"Setiap bus ada petugas pendamping, terdiri atas satu dokter, dua perawat, satu petugas membantu menyuapi makan jemaah, serta tim pembimbing ibadah," ucapnya.

Baca juga artikel terkait WUKUF DI ARAFAH atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Reja Hidayat