Menuju konten utama

21 Personel TNI dan Polri jadi Korban Aksi 21- 22 Mei

Dugaan sementara penyebab anggota TNI dan Polri terluka berasal dari lemparan batu dan senjata rakitan.

21 Personel TNI dan Polri jadi Korban Aksi 21- 22 Mei
Personel kepolisian menembakkan gas air mata ketika terjadi kericuhan di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5/2019). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.

tirto.id - Aksi ricuh 21-22 Mei di kawasan Jakarta Pusat, Jakarta Barat dan beberapa daerah lain seperti Pontianak membuat aparat turut menjadi korban.

Tercatat total 21 anggota TNI dan Polri terluka saat bertugas dalam kegiatan tersebut, 14 aparat di antaranya terluka saat bertugas di Ibu Kota.

"Di Jakarta sebagian besar luka karena kena lemparan batu," ujar Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Kamis (23/5/2019).

“Lima orang terluka saat bertugas di Pontianak, Kalimantan Barat. Empat polisi dan satu anggota Komando Rayon Militer,” ujar Dedi.

Dugaan sementara penyebab luka berasal dari lemparan batu dan senjata rakitan. Dedi melanjutkan dua aparat luka saat terjadi pembakaran kantor Polsek Tambelangan, Sampang, Jawa Timur.

Ia menyatakan per pagi hari ini jumlah tersangka yang diduga provokator dalam kerusuhan itu menjadi 300 orang.

Para tersangka ditahan di Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat dan Polres Metro Jakarta Barat.

“Polisi masih mendalami keterangan para tersangka dan barang bukti yang disita,” tutur Dedi.

Polri memastikan situasi nasional kondusif usai bentrok.

"Situasi secara nasional kondusif untuk hari ini, untuk wilayah Jakarta hari ini tidak ada unjuk rasa masyarakat,” kata dia.

Ada 58 ribu aparat gabungan TNI dan Polri yang mengamankan objek vital seperti kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Istana Negara, MPR/DPR, Mahkamah Konstitusi sentra ekonomi dan kedutaan besar.

“Itu semua masih dalam kontrol pengamanan petugas,” ucap Dedi.

Selain itu, gedung Bawaslu terpantau dalam kondisi aman pada hari ini. Menurut petugas keamanan Bawaslu, tidak ada kebakaran meski tiga kali dilempari bom molotov.

"Tidak ada yang kebakaran aman-aman saja," kata salah satu petugas keamanan, Irfan yang ditemui di lokasi.

Tembok bagian belakang bawah gedung itu berlubang dan kacanya pecah karena massa melempari batu dan petasan hingga mengenai bagian tersebut.

Baca juga artikel terkait AKSI 22 MEI atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Nur Hidayah Perwitasari