tirto.id - ASI terbukti memiliki segudang manfaat untuk tumbuh kembang bayi, namun terakadang produksi ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi.
Inilah mengapa ibu perlu memperbanyak ASI dengan melakukan sejumlah tips.
Dilansir Healthline, data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa sekitar 75 persen ibu baru yang mulai menyusui berhenti pada beberapa bulan pertama.
Salah satu alasan paling umum untuk hal ini adalah kekhawatiran tentang produksi ASI yang tidak mencukupi.
Padahal, tenaga kesehatan merekomendasikan pemberian ASI ekslusif hingga usia bayi 6 bulan dan pemberian ASI tambahan hingga setidaknya 1 sampai 2 tahun.
Penyebab Produksi ASI sedikit
Masih seperti dilaporkan Healthline, ada beberapa faktor yang dapat mengganggu refleks let-down dan menyebabkan rendahnya pasokan ASI, meliputi:
1. Faktor emosional
Kecemasan, stres, dan bahkan rasa malu dapat mengganggu refleks let-down dan menyebabkan Anda memproduksi lebih sedikit ASI.
Menciptakan lingkungan yang privat dan santai untuk menyusui dan membuat pengalaman itu menyenangkan dan bebas dari stres dapat membantu meningkatkan produksi ASI.
Cobalah salah satu dari 10 cara ini untuk menghilangkan stres.
2. Kondisi medis
Beberapa kondisi medis dapat mengganggu produksi ASI. Kondisi-kondisi ini seperti tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh kehamilan, diabetes, dan sindrom ovarium polikistik (PCOS).
3. Obat-obatan tertentu
Obat-obatan yang mengandung pseudoefedrin, seperti obat sinus dan alergi, dan beberapa jenis KB hormonal dapat menurunkan produksi ASI.
4. Merokok dan alkohol
Merokok dan minum alkohol dalam jumlah sedang hingga berat dapat menurunkan produksi ASI Anda.
5. Operasi payudara
Tidak memiliki jaringan kelenjar yang cukup karena operasi payudara, seperti pengecilan payudara, pengangkatan kista, atau mastektomi, dapat mengganggu laktasi.
Operasi payudara dan tindik puting dapat merusak saraf yang terhubung dengan produksi ASI.
Tips Memperbanyak ASI Menurut Ahli
Meredith Wallis, ahli laktasi pada laman Medical News Today memaparkan sejumlah tips yang dapat dilakukan oleh ibu menyusui untuk memperbanyak ASI, meliputi:
- Berkonsultasi dengan perawat atau ahli laktasi untuk mempelajari tentang pelekatan atau menyusui dan cara terbaik untuk menggendong bayi.
- Menyusui bayi setiap kali ia menunjukkan tanda-tanda lapar, seperti menjilati bibirnya atau memasukkan tangannya ke mulut.
- Mencoba menyusui secara teratur dan sering jika memungkinkan, seperti 8-12 kali dalam 24 jam.
- Beralih di antara kedua payudara selama sesi menyusui.
- Memerah ASI tambahan setelah menyusui.
- Mengompres payudara dengan kompres hangat, terutama sebelum sesi menyusui atau memompa.
- Memijat payudara sebelum, selama, dan setelah menyusui.
- Menghindari botol dan dot sampai menyusui berjalan dengan baik dan berat badan bayi bertambah sesuai harapan.
- Memerah ASI secara teratur jika jauh dari bayi, cobalah memompa payudara setiap 2-3 jam atau kira-kira sesering bayi makan.
- Mencoba sesi pemompaan selama satu jam, memompa payudara selama 10 menit, istirahat selama 10 menit, memompa selama 10 menit, istirahat lagi, dan seterusnya.
Makanan yang Meningkatkan Produksi ASI
University of Pittsburgh Medical Center (UPMC) menjelaskan bahwa sejumlah sayuran, biji-bijian, dan rempah-rempah yang mengandung estrogen tanaman dan senyawa lain yang dapat meningkatkan suplai ASI. Mereka disebut galaktagog.
Para ibu baru di banyak negara budaya telah menggunakan makanan ini selama berabad-abad untuk mengoptimalkan menyusui. Beberapa galactagogue yang populer termasuk:
- Biji-bijian, terutama gandum dan jelai.
- Makanan kaya protein seperti ikan, ayam, daging, atau tahu.
- Kacang-kacangan atau kacang-kacangan seperti buncis dan lentil.
- Sayuran berdaun hijau seperti kangkung, bayam, dan arugula.
- Adas atau biji adas.
- Kacang-kacangan.
- Kecambah alfalfa.
- Bawang putih.
- Jahe.
- Biji fenugreek.
- Biji wijen.
- Biji rami.
- Ragi bir.
- Molase blackstrap.
Namun, semua makanan tersebut adalah makanan bergizi yang baik untuk dikonsumsi ibu menyusui. Supaya lebih maksimal ibu bisa mengombinasikannya ke dalam resep sehat seperti:
- Oatmeal dengan biji rami, almond, dan buah beri.
- Sup sayuran, kacang-kacangan, dan jelai.
- Tumis dengan tahu atau ayam, sayuran hijau, bawang putih, jahe, dan biji fenugreek.
- Kue laktasi yang terbuat dari gandum, ragi, biji rami, dan molase.
Hal ini juga akan membuat ibu merasa lebih baik dan memberi ibu lebih banyak energi untuk merawat bayi yang baru lahir.
Pastikan ibu makan berbagai macam makanan ini sepanjang minggu:
- Buah-buahan.
- Sayuran.
- Biji-bijian utuh (gandum, beras merah, quinoa, jelai).
- Protein (telur, yogurt Yunani, tahu, ayam, ikan rendah merkuri seperti salmon, daging sapi tanpa lemak).
- Lemak sehat (kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun, alpukat).
Editor: Dhita Koesno